Klikinaja, Jakarta – Wakil Bupati Kerinci, H. Murison, melakukan audiensi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed, di Gedung A Kementerian Dikdasmen, Kamis (18/9/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Murison menyampaikan proposal resmi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci yang berfokus pada peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Usulan itu mendapat respons positif dari Menteri Abdul Mu’ti yang menegaskan bahwa program tersebut memiliki peluang besar untuk direalisasikan pada tahun anggaran berikutnya.
Menurut Abdul Mu’ti, pengajuan dari Pemkab Kerinci di nilai sejalan dengan kebutuhan sektor pendidikan di daerah. “Proposal Pemkab Kerinci relevan dengan arah pembangunan pendidikan nasional. Kami akan menindaklanjutinya secara serius,” ujarnya.
Murison menyambut baik komitmen tersebut. Ia menilai dukungan pemerintah pusat menjadi harapan baru bagi dunia pendidikan di Kerinci yang masih menghadapi keterbatasan sarana. “Jika program ini bisa terealisasi, tentu kualitas pendidikan di Kerinci akan meningkat signifikan,” ungkapnya.
Audiensi tersebut juga di hadiri oleh jajaran Dinas Pendidikan serta Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kerinci. Kehadiran mereka memperkuat komitmen daerah untuk memperjuangkan pemerataan pendidikan, khususnya di wilayah pedesaan yang kerap menghadapi kendala infrastruktur.
Pemkab Kerinci berharap, dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat, proses belajar-mengajar di sekolah dapat berlangsung lebih efektif. Selain itu, dukungan fasilitas juga di harapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sekaligus mendorong kualitas tenaga pendidik.
Seperti di ketahui, sejumlah sekolah di Kerinci masih menghadapi keterbatasan fasilitas, mulai dari ruang kelas yang belum memadai hingga sarana penunjang belajar yang minim. Kondisi ini menjadi salah satu alasan kuat Pemkab mengajukan proposal ke Kementerian Dikdasmen.
Langkah strategis itu sejalan dengan program nasional dalam meningkatkan mutu pendidikan secara merata di seluruh daerah. Pemerintah pusat memang mendorong daerah-daerah untuk aktif mengusulkan program sesuai kebutuhan riil di lapangan.
Murison menegaskan bahwa Pemkab Kerinci tidak hanya fokus pada pembangunan fisik sekolah, tetapi juga pada peningkatan kualitas pembelajaran. “Kita ingin anak-anak Kerinci memiliki akses pendidikan yang setara dengan daerah lain, baik dari sisi fasilitas maupun kualitas guru,” katanya.
Dengan adanya sinyal positif dari Kementerian, Pemkab optimistis rencana ini akan membawa dampak besar dalam jangka panjang. Pendidikan di anggap sebagai fondasi penting untuk mendorong pembangunan sumber daya manusia yang unggul di Kerinci.
Pertemuan antara Wabup Kerinci dan Menteri Dikdasmen menjadi langkah penting dalam memperjuangkan peningkatan pendidikan di daerah. Jika usulan ini benar-benar terealisasi, harapan akan terciptanya generasi Kerinci yang lebih berdaya saing kian terbuka. (Tim)