Britainaja – Ratusan aktivis internasional yang tergabung dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla di cegat pasukan Israel saat berlayar menuju Jalur Gaza, Rabu (1/10/2025) malam waktu setempat.
Menurut penyelenggara, setidaknya 13 kapal flotilla di hentikan sekitar 70 mil laut atau 130 kilometer dari pantai Gaza. Saat operasi berlangsung, komunikasi konvoi terputus, sinyal siaran hilang, dan sejumlah aktivis di tahan serta di bawa ke Israel.
Global Sumud Flotilla sendiri merupakan misi bantuan laut terbesar ke Gaza dalam beberapa tahun terakhir. Konvoi tersebut mengerahkan lebih dari 40 kapal sipil dengan total sekitar 500 aktivis dari berbagai negara.
Saif Abukeshek, juru bicara flotilla, menyebut ada lebih dari 201 orang dari 37 negara di kapal yang berhasil di cegat Israel. Dari jumlah itu, 30 orang berasal dari Spanyol, 22 dari Italia, 21 dari Turki, dan 12 dari Malaysia.
Meski sejumlah kapal sudah di kuasai, Saif menegaskan masih ada sekitar 30 kapal lain yang berusaha menghindari kejaran kapal perang Israel. “Kami masih memiliki 30 kapal yang berupaya menjauh dari pasukan pendudukan untuk mencapai pantai Gaza. Mereka tetap bertekad,” ujarnya.
Insiden pencegatan terjadi di Laut Tengah sekitar pukul 20.30 waktu setempat. Penyelenggara menyatakan pasukan Israel terlebih dahulu merusak sistem komunikasi kapal, termasuk memutus siaran langsung, sebelum akhirnya naik dan menguasai beberapa kapal seperti Alma, Surius, dan Adara.
Aktivis sebelumnya juga melaporkan adanya kapal tak di kenal tanpa lampu serta drone yang membuntuti perjalanan konvoi. Dugaan tindakan tersebut di anggap sebagai bagian dari upaya Israel untuk mengganggu perjalanan flotilla.
Penahanan ratusan aktivis memicu gelombang protes di berbagai belahan dunia. Demonstrasi di gelar di kota-kota besar, antara lain Roma, Buenos Aires, dan Istanbul, tak lama setelah kabar pencegatan tersebar pada Rabu malam.
Kecaman terhadap tindakan Israel di perkirakan akan terus berdatangan, mengingat flotilla ini membawa misi kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan ke Gaza yang selama bertahun-tahun berada di bawah blokade.
Global Sumud Flotilla merupakan kelanjutan dari gerakan internasional yang menentang blokade Israel atas Jalur Gaza. Aksi ini berupaya menembus blokade dengan mengirimkan bantuan melalui laut, sebuah langkah yang kerap berujung pada konfrontasi dengan militer Israel.
Blokade laut Israel atas Gaza sudah berlangsung lebih dari satu dekade, dengan alasan keamanan untuk mencegah masuknya senjata. Namun, berbagai organisasi kemanusiaan menilai kebijakan itu memperparah krisis kemanusiaan di wilayah yang di huni lebih dari dua juta penduduk Palestina. (Tim)









