KLIKINAJA, KERINCI – Setelah sempat absen tahun 2024, Festival Kerinci kembali hadir pada 2025. Pemerintah Kabupaten Kerinci memastikan ajang kebanggaan daerah itu akan digelar untuk mengangkat potensi wisata, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat.
Pemerintah Kabupaten Kerinci melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyampaikan rencana penyelenggaraan Festival Kerinci 2025. Kegiatan tahunan yang telah menjadi ikon pariwisata Jambi tersebut sempat ditiadakan tahun lalu karena keterbatasan anggaran serta padatnya agenda pemerintahan.
Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kerinci, Santi, membenarkan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan berbagai tahapan pelaksanaan festival.
“Kami masih melakukan pembahasan terkait jadwal dan teknis pelaksanaannya,” ujar Santi saat dikonfirmasi, Senin (10/11).
Festival ini selama bertahun-tahun dikenal sebagai wadah untuk mempromosikan potensi unggulan daerah, mulai dari keindahan alam dan kuliner khas, hingga ragam seni dan budaya tradisional Kerinci. Selain menjadi ajang hiburan dan pelestarian budaya, kegiatan tersebut juga diharapkan mampu menggairahkan kembali sektor ekonomi masyarakat lokal.
Tahun 2024 lalu, festival tidak dapat terselenggara karena anggaran pemerintah daerah difokuskan pada dua agenda besar, yaitu Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-53 tingkat Provinsi Jambi dan Pilkada Serentak. Meski begitu, Pemkab Kerinci tetap menghadirkan kegiatan alternatif berskala lebih kecil seperti Pemilihan Bujang dan Gadih Kerinci serta berbagai pentas seni daerah sebagai upaya menjaga semangat kebudayaan lokal.
Kembalinya Festival Kerinci tahun ini disambut antusias oleh masyarakat. Banyak warga berharap, kegiatan tersebut bisa kembali menjadi daya tarik wisata utama dan memperkuat citra Kerinci sebagai daerah yang kaya akan budaya dan alam.
Selain menampilkan kesenian tradisional, festival ini juga diproyeksikan menjadi sarana promosi bagi pelaku UMKM lokal. Produk kuliner, kerajinan tangan, serta destinasi wisata unggulan akan diperkenalkan secara luas untuk menarik wisatawan dari dalam maupun luar provinsi.
Pemerintah daerah juga berencana memperluas jangkauan promosi festival melalui media digital agar lebih dikenal secara nasional. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisata sekaligus memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
“Kami ingin Festival Kerinci tahun ini menjadi momentum kebangkitan pariwisata daerah pascapandemi dan tantangan fiskal sebelumnya,” tambah Santi.
Dengan persiapan yang semakin matang, Festival Kerinci 2025 diyakini akan menjadi salah satu event budaya terbesar di Provinsi Jambi tahun depan.
Festival Kerinci 2025 bukan sekadar perayaan budaya, melainkan simbol kebangkitan ekonomi dan pariwisata masyarakat setempat. Pemerintah optimistis, melalui kolaborasi lintas sektor dan dukungan masyarakat, ajang ini akan kembali mengukuhkan Kerinci sebagai destinasi budaya unggulan di Sumatra.(Dea)









