KLIKINAJA, JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, menegaskan bahwa proses seleksi menuju SEA Games 2025 bukan sekadar melihat kemampuan teknis di lapangan. Ia menilai setiap pemain juga harus memahami filosofi permainan dan mampu bereaksi cepat terhadap dinamika pertandingan.
Skuad muda Indonesia saat ini diisi 33 pemain yang tengah mengikuti pemusatan latihan di Stadion Madya, Jakarta. Dari jumlah tersebut, hanya 23 pemain yang akan diboyong ke Thailand untuk mempertahankan medali emas pada ajang SEA Games 2025.
Seleksi Ketat, Aspek Nonteknis Jadi Penilaian
Indra menjelaskan, proses seleksi tahun ini lebih komprehensif. Selain kemampuan teknik seperti penguasaan bola, passing, dan kecepatan, tim pelatih juga menilai karakter pemain, kemampuan memahami game plan, serta kesiapan mental.
Menurutnya, di level internasional, pemain tidak cukup hanya menguasai “buku teks” sepak bola. Mereka harus mampu membaca situasi pertandingan dan merespons tekanan lawan secara cepat.
“Kami memeriksa semua aspek, termasuk hal nonteknis. Pemain harus paham filosofi tim dan mampu menerapkannya saat menghadapi berbagai situasi di lapangan,” ujar Indra dalam konferensi pers jelang laga uji coba kontra Mali, Jumat (14/11).
Pemain Abroad dan Nama yang Belum Bergabung
Di antara 33 pemain yang mengikuti latihan, beberapa nama yang berkarier di luar negeri sudah bergabung lebih awal. Mereka adalah Ivar Jenner, Dion Markx, dan Mauro Zijlstra. Ketiganya mulai berlatih pada Rabu (12/11).
Sebaliknya, beberapa pemain inti belum gabung ke pemusatan latihan. Marselino Ferdinand dan Adrian Wibowo dijadwalkan menyusul karena masih menjalani agenda persiapan terpisah bersama klub masing-masing.
Seluruh pemain akan melewati fase evaluasi hingga akhirnya disaring menjadi 23 nama final. Program latihan intensif dan rangkaian uji coba menjadi bagian penting dari proses pemantauan kemampuan individu.
Uji Coba Penentu Jelang Keberangkatan
PSSI telah menyusun rangkaian uji coba untuk memastikan komposisi terbaik terbentuk sebelum berangkat ke Thailand. Setelah melawan India pada Oktober lalu, Timnas U-22 kini bersiap menghadapi Mali dalam dua pertandingan pada 15 dan 18 November di Stadion Pakansari, Bogor.
Dua laga ini menjadi kesempatan terakhir bagi pemain untuk menunjukkan konsistensi serta kesiapan mengikuti filosofi permainan yang diusung Indra Sjafri.
Pelatih berpengalaman itu menekankan bahwa uji coba melawan Mali tidak akan diwarnai banyak pergantian pemain seperti saat menghadapi India.
“Besok kami hanya melakukan lima pergantian. Ini uji coba terakhir menuju SEA Games, jadi fokus kami adalah melihat kekompakan tim inti,” jelasnya.
Perubahan Strategi dari Laga Sebelumnya
Saat menghadapi India, Indra sempat melakukan rotasi besar-besaran dengan mengubah susunan pemain secara total dari satu laga ke laga berikutnya. Namun kali ini, ia ingin melihat bagaimana pemain inti bermain berkesinambungan dalam dua pertandingan beruntun.
“Dua laga melawan Mali akan dimaksimalkan untuk mereka yang berpeluang masuk skuad utama. Tidak banyak eksperimen lagi,” ujar Indra.
Menuju Thailand dengan Target Tinggi
Timnas Indonesia U-22 datang ke SEA Games 2025 dengan target mempertahankan medali emas yang berhasil diraih pada edisi sebelumnya. Dengan komposisi pemain abroad, pemain muda potensial, serta filosofi permainan yang lebih matang, Indra berharap timnya tampil lebih solid dan adaptif.
Pemilihan pemain berdasarkan teknis dan nonteknis diharapkan mampu menghasilkan skuad yang tidak hanya kuat secara individu, tetapi juga menyatu dalam sistem permainan yang sudah dibangun.(Tim)









