Seleksi JSFL Kerinci Dinilai Tak Merata, Publik Pertanyakan Transparansi

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 16 November 2025 - 17:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KLIKINAJA, KERINCI – Penyelenggaraan Junior Soccer Fun League (JSFL) Regional Kerinci kembali menjadi sorotan setelah sejumlah sekolah dari wilayah hilir tidak masuk daftar peserta resmi. Padahal, ajang ini merupakan program pembinaan yang ditujukan untuk menjaring bakat sepak bola dari seluruh wilayah Kabupaten Kerinci, bukan hanya dari kawasan mudik (hulu).

Ketimpangan tersebut membuat masyarakat mempertanyakan transparansi proses seleksi yang dianggap tidak mencerminkan tujuan JSFL sebagai kompetisi pencarian bibit muda secara menyeluruh.

Ajang Pembinaan untuk Seluruh Kerinci, tapi Peserta Didominasi Hulu

JSFL dikenal sebagai salah satu program penting untuk memetakan potensi pemain usia dini di Kabupaten Kerinci. Idealnya, semua sekolah baik dari wilayah mudik maupun hilir mendapat kesempatan yang sama untuk mengirimkan tim.

Namun pada pelaksanaan terbaru, sekolah dari wilayah hilir tidak diikutsertakan. Sementara itu, seluruh peserta yang diberangkatkan berasal dari sekolah di daerah mudik. Kondisi ini memunculkan tanda tanya karena berlawanan dengan misi kompetisi yang seharusnya mencakup seluruh kecamatan di Kerinci.

Sejumlah warga menilai keputusan tersebut tidak sejalan dengan tujuan pembinaan jangka panjang. Bagi mereka, pemerataan kompetisi menjadi kunci agar potensi pemain muda di Kerinci dapat berkembang secara merata.

Baca Juga :  PT KMH Bantah Isu Kompensasi Rp300 Juta per KK untuk Warga Terdampak PLTA

Warga Pertanyakan Dasar Seleksi yang Tidak Jelas

Kritik mulai muncul dari berbagai pihak. Beberapa tokoh masyarakat menyebut publik berhak memperoleh penjelasan mengenai alasan sekolah hilir tidak diberi kesempatan. Mereka menilai keputusan tersebut berpotensi menimbulkan kesenjangan kualitas pembinaan antara kedua wilayah.

Salah seorang warga mengatakan bahwa masyarakat hanya ingin memahami apakah ada aturan teknis yang membuat sekolah hilir tidak memenuhi syarat, atau justru tidak diakomodasi sejak awal. Ia menegaskan, keterbukaan informasi menjadi hal penting agar tidak muncul prasangka buruk.

Pelatih Keluhkan Minimnya Sosialisasi

Kekecewaan tidak hanya dirasakan masyarakat umum. Beberapa pelatih sekolah di wilayah hilir juga menyampaikan keberatan lantaran anak didik mereka telah menjalani latihan rutin untuk mempersiapkan diri mengikuti kompetisi. Menurut mereka, hilangnya kesempatan tampil dapat memengaruhi motivasi siswa.

Para pelatih berharap JSFL tidak menjadi ajang yang hanya memberi panggung kepada wilayah tertentu. Mereka menilai kompetisi usia dini harus dirancang inklusif agar pembinaan sepak bola di Kerinci tidak timpang.

Baca Juga :  Imigrasi Kerinci Tegaskan Komitmen Layanan Bersih dan Bebas Pungli

PSSI Kerinci Masih Bungkam

Hingga berita ini ditulis, Ketua PSSI Kerinci, Alfikri belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan teknis di balik keputusan tersebut. Upaya konfirmasi dari sejumlah pihak juga belum mendapat respons. Kekosongan informasi ini semakin memperbesar dorongan warga untuk meminta PSSI Kerinci memberikan penjelasan terbuka mengenai mekanisme seleksi.

Masyarakat berharap organisasi tersebut dapat menyampaikan kriteria pemilihan peserta secara jelas dan meninjau ulang proses pembinaan agar tidak menimbulkan kecemburuan antarwilayah.

Harapan untuk Seleksi yang Lebih Terbuka

Meski perdebatan terus bergulir, publik sepakat bahwa JSFL memiliki peran strategis dalam mencetak pemain muda berbakat dari seluruh penjuru Kerinci. Karena itu, pemerataan akses menjadi hal krusial agar manfaat kompetisi dapat dirasakan secara adil.

Ke depan, warga meminta penyelenggaraan JSFL dilakukan dengan mekanisme seleksi yang lebih transparan, inklusif, dan melibatkan kedua wilayah secara seimbang. Harapannya, pembinaan sepak bola di Kerinci berkembang lebih sehat dan menghasilkan talenta muda yang kompetitif.(Dea)

Berita Terkait

Sidang Malpraktik Khitan Kerinci Bongkar Dokumen Izin
Rahmat Berjuang Lawan Penyakit Paru, Keluarga Harap Donasi
Ternyata Penyelenggara JSFL Kerinci Dinas Pendidikan dan Dispora Kerinci
Pelayanan Kantor Kecamatan Depati Tujuh Menunjukkan Perubahan Semenjak Dipimipin Indra Hermawan
Stok Blangko KTP-el di Kerinci Kembali Aman, Pelayanan Dipastikan Lancar Hingga 2025
Pemkab Kerinci Dorong POSBAKUM Desa untuk Perluas Akses Bantuan Hukum
Nahkodai DPD PAN Kerinci, Ini Kata Monadi
Hujan dan Angin Kencang Hancurkan Tenda Acara dan Atap Seng Banyak Lepas di Kerinci

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 18:00 WIB

Sidang Malpraktik Khitan Kerinci Bongkar Dokumen Izin

Senin, 17 November 2025 - 10:29 WIB

Rahmat Berjuang Lawan Penyakit Paru, Keluarga Harap Donasi

Senin, 17 November 2025 - 08:00 WIB

Ternyata Penyelenggara JSFL Kerinci Dinas Pendidikan dan Dispora Kerinci

Minggu, 16 November 2025 - 19:34 WIB

Pelayanan Kantor Kecamatan Depati Tujuh Menunjukkan Perubahan Semenjak Dipimipin Indra Hermawan

Minggu, 16 November 2025 - 17:33 WIB

Seleksi JSFL Kerinci Dinilai Tak Merata, Publik Pertanyakan Transparansi

Berita Terbaru

Kerinci

Sidang Malpraktik Khitan Kerinci Bongkar Dokumen Izin

Senin, 17 Nov 2025 - 18:00 WIB

Muaro Jambi

Wali Kota Jambi Bantah Praktik Jual Beli Jabatan Kepsek Negeri

Senin, 17 Nov 2025 - 17:00 WIB