Meniti Kabel dan Terjun ke Arus Deras, Babinsa Selamatkan 20 Warga Saat Banjir 4 Meter di Aceh Tamiang

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 7 Desember 2025 - 13:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sertu Giman Syahputra, meniti kabel untuk mengevakuasi keluarga yang terjebak banjir di Aceh Tamiang Foto: Dok. Istimewa

Sertu Giman Syahputra, meniti kabel untuk mengevakuasi keluarga yang terjebak banjir di Aceh Tamiang Foto: Dok. Istimewa

KLIKINAJA – Upaya penyelamatan dramatis terjadi di Desa Karang Baru, Aceh Tamiang, ketika banjir setinggi empat meter melanda kawasan itu pada Selasa (2/12/2025). Seorang prajurit TNI, Sersan Satu (Sertu) Giman Syahputra, berjuang seorang diri mengevakuasi 20 warga, termasuk bayi dan balita, setelah tim penyelamat resmi tidak dapat menembus derasnya arus.

Hujan yang turun tanpa henti selama lima hari sebelumnya menyebabkan air meluap cepat dan menghentikan seluruh operasi SAR. Dalam situasi darurat itu, Giman memutuskan mengambil tindakan setelah mendengar teriakan meminta tolong dari tetangga yang terjebak di atap rumah selama dua hari.

Evakuasi Mandiri Saat SAR Tak Mampu Menembus Arus

Saat banjir susulan datang, arus air mengalir sangat deras hingga membuat tim penyelamat kewalahan. Giman, yang berada di rumahnya, menyaksikan tetangganya terkurung di bagian atas rumah kayu dan kondisi mereka semakin kritis.

“Kalau hari itu tidak diselamatkan, saya takut mereka tidak bertahan lagi. Tidak ada alat, saya bingung harus bagaimana,” tutur Giman kepada wartawan.

Ia sempat mencari peralatan dan berharap ada warga lain yang bisa membantu. Harapan itu muncul ketika ia melihat seseorang berenang menggunakan ban dari arah masjid. Giman pun meminjam ban dan pelampung tersebut sebagai alat bantu evakuasi darurat.

Baca Juga :  Pelaku Curanmor di Kerinci Diringkus Polisi Kurang dari 12 Jam Setelah Beraksi

Meniti Kabel Listrik, Terjun ke Arus Deras

Keputusan besar dibuat Giman sekitar pukul 15.00 WIB. Dengan mempertimbangkan bahaya arus yang diperkirakan mencapai 70 knot, ia meniti kabel yang melintang di depan rumah sebelum akhirnya melompat ke air sambil membawa tali tambang.

“Saya berpikir lama di atas kabel itu, hampir setengah jam. Akhirnya saya lompat membawa tali untuk menyelamatkan mereka,” ujarnya.

Bermodalkan ban yang diikat menjadi rakit sederhana, ia mendekat ke rumah warga yang terjebak. Di dalam rumah itu terdapat dua balita, seorang anak laki-laki, pasangan lansia, serta anggota keluarga lain yang tidak bisa berenang.

Balita Diselamatkan Lebih Dulu

Giman mengevakuasi para korban secara bertahap. Ia meyakinkan seorang ibu yang memeluk erat balitanya untuk mempercayakan keselamatan anaknya kepadanya. Balita tersebut ternyata sudah terpapar hujan selama dua hari.

“Saya selamatkan dulu balitanya, karena kondisinya paling rawan,” kata Giman.

Dalam waktu sekitar satu setengah jam, total 20 orang berhasil ia pindahkan dari rumah yang nyaris tenggelam ke tempat aman. Satu remaja laki-laki sempat tertinggal, namun Giman telah membuat papan darurat sebagai sarana evakuasi untuknya.

Baca Juga :  Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Memaknai Sejarah dan Relevansi di Era Modern

“Kalau sampai malam tak dievakuasi, habis semua itu,” tegasnya.

Warga Ditampung di Rumah Giman

Seluruh warga yang diselamatkan akhirnya ia bawa ke rumahnya yang posisinya lebih tinggi. Mereka ditampung di lantai dua karena belum memungkinkan untuk mengungsi ke lokasi lain.

Sebelum banjir besar tersebut, warga sebenarnya sudah diingatkan untuk mengungsi sejak tanda-tanda bahaya muncul. Namun sebagian memilih bertahan karena tidak menyangka banjir akan setinggi itu.

“Dulu waktu 2006 pas Tsunami, air cuma dua meter. Ini jauh lebih besar dari yang pernah kami alami,” ucap Giman.

Kondisi Desa Mulai Pulih

Situasi di Desa Karang Baru kini mulai membaik. Akses jalan perlahan terbuka setelah alat berat dikerahkan dari arah perbatasan Sumatera Utara. Bantuan logistik dari pesantren dan relawan dari Medan juga mulai berdatangan.

“Sekarang akses sudah bisa dilewati dan bantuan sudah masuk,” kata Giman.

Aksi heroik Sertu Giman Syahputra kini mendapat sorotan luas karena keberaniannya mengambil risiko demi menyelamatkan nyawa orang lain dalam situasi ekstrem.(Tim)

Berita Terkait

Toyota Kijang Super 2026 Hadir dengan Desain Retro dan Teknologi Hybrid Modern
Cara Cepat Mendapatkan Uang dari FB Pro untuk Pemula, Simak Panduannya
10 Cara Efektif Menaikkan Followers Instagram Secara Cepat
Deretan Motor Baru Honda 2026 Siap Ramaikan Pasar Indonesia
Isuzu Panther Tetap Menyala Usai Terendam Banjir, Video Ini Viral di Medsos
Kemensos Buka 3.003 Formasi PPPK Sekolah Rakyat 2025, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya
13 VPN Gratis Populer di Indonesia, Ini Risiko dan Tips Keamanannya
Indonesia Kirim 1.021 Atlet ke SEA Games 2025, Kontingen Terbesar Sepanjang Sejarah

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 07:00 WIB

Toyota Kijang Super 2026 Hadir dengan Desain Retro dan Teknologi Hybrid Modern

Minggu, 7 Desember 2025 - 15:00 WIB

Cara Cepat Mendapatkan Uang dari FB Pro untuk Pemula, Simak Panduannya

Minggu, 7 Desember 2025 - 14:00 WIB

10 Cara Efektif Menaikkan Followers Instagram Secara Cepat

Minggu, 7 Desember 2025 - 13:00 WIB

Meniti Kabel dan Terjun ke Arus Deras, Babinsa Selamatkan 20 Warga Saat Banjir 4 Meter di Aceh Tamiang

Minggu, 7 Desember 2025 - 12:00 WIB

Deretan Motor Baru Honda 2026 Siap Ramaikan Pasar Indonesia

Berita Terbaru