Tragedi Glamping di Solok, Pengingat Bahaya Gas Karbon Monoksida di Ruang Tertutup

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 13 Oktober 2025 - 11:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi water heater di kamar mandi yang berfungsi untuk memanaskan air dengan cepat (Foto: RRI/Erniwati)

Ilustrasi water heater di kamar mandi yang berfungsi untuk memanaskan air dengan cepat (Foto: RRI/Erniwati)

Klikinaja – Peristiwa yang terjadi pada Kamis (9/10/2025) itu membuat warganet geger. Dari informasi yang beredar, korban perempuan bernama Cindy (28) meninggal dunia setelah sempat kritis dan dirawat di puskesmas setempat. Sementara sang suami, Gilang (28), masih dirawat intensif di Semen Padang Hospital.

Menurut keterangan keluarga, sumber gas beracun diduga berasal dari water heater di kamar mandi. Saat diperiksa, ditemukan tabung gas elpiji 12 kilogram di bawah kloset tanpa ventilasi udara yang memadai.

Beberapa foto dari lokasi kejadian yang beredar di media sosial memperlihatkan kondisi ruang mandi tertutup rapat. Tidak adanya sirkulasi udara menjadi salah satu faktor kuat dugaan terjadinya akumulasi gas karbon monoksida (CO) di dalam ruangan.

Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kejadian ini. Namun, dugaan sementara mengarah pada proses pembakaran yang tidak sempurna dari perangkat water heater berbahan bakar gas, sehingga menghasilkan gas beracun dalam jumlah tinggi.

Baca Juga :  90 Penerima PKH di Jambi Dicoret Usai Ketahuan Main Judi Online

Kenali Bahaya Gas Karbon Monoksida

Gas karbon monoksida (CO) sering dijuluki “pembunuh senyap” karena tidak memiliki warna maupun bau. Gas ini bisa terhirup tanpa disadari dan langsung memengaruhi sistem pernapasan manusia.

Dalam kadar tinggi, CO akan mengikat hemoglobin dalam darah sehingga oksigen tidak bisa tersalurkan ke otak dan jantung. Gejala awal yang muncul bisa berupa pusing, mual, sesak napas, hingga pingsan. Jika paparan berlangsung lama, dampaknya bisa fatal.

Gas ini biasanya dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar seperti gas elpiji, arang, atau bensin. Risiko meningkat drastis jika proses tersebut terjadi di ruang tertutup tanpa ventilasi.

Faktor Teknis yang Perlu Diperhatikan

Para ahli keselamatan menyarankan agar perangkat water heater berbahan gas tidak dipasang di ruangan tanpa ventilasi. Idealnya, udara di kamar mandi atau dapur harus dapat keluar melalui cerobong atau ventilasi udara.

Baca Juga :  Pendaftaran PPG 2025 Resmi Dibuka! 325 Ribu Guru Berkesempatan Ikut, Ini Rinciannya

Selain itu, pemasangan alat harus mengikuti standar keamanan. Pipa gas yang longgar atau retak bisa menjadi sumber kebocoran. Dalam ruang tertutup, kebocoran kecil sekalipun dapat mengakibatkan akumulasi gas beracun.

Pesan untuk Pengguna Water Heater Gas

Kasus ini jadi pengingat penting bagi siapa pun yang menggunakan water heater berbahan bakar gas di rumah maupun tempat wisata. Pastikan:

  1. Ruangan memiliki ventilasi udara.

  2. Perangkat terpasang sesuai standar teknis.

  3. Rutin periksa pipa gas dan sambungan.

  4. Jangan menyalakan water heater terlalu lama di ruang tertutup.

Langkah sederhana ini bisa mencegah tragedi serupa terulang di kemudian hari.

Tragedi di Solok menjadi pelajaran penting bahwa kenyamanan saat berwisata tak boleh mengesampingkan keamanan instalasi gas. Pihak pengelola akomodasi wisata diharapkan lebih ketat memeriksa fasilitas yang berpotensi menimbulkan risiko bagi tamu. (Tim)

Berita Terkait

Harga Emas Antam dan Galeri 24 Naik, Ini Rinciannya Hari Ini
Pemerintah Matangkan Rencana Redenominasi Rupiah, BI Pastikan Stabilitas Tetap Terjaga
Ancaman Hukuman Berat Bagi Pelaku Bullying di Sekolah
Sindikat Jual Bayi Terbongkar: Penculik Bilqis Pernah Perdagangkan 9 Bayi Lewat TikTok dan WhatsApp
Pemerintah Buka Peluang Kenaikan Gaji ASN Tahun 2026, Cek Rincian Gaji PNS 2025
Dua Mahasiswa Polindra Ditemukan Tewas Usai Hilang Saat Rafting di Sungai Cimanuk
Lima Polisi Makassar Diganjar Penghargaan Usai Selamatkan Balita Korban Penculikan
PAN Dukung Soeharto dan Gus Dur Dapat Gelar Pahlawan Nasional Tahun Ini

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 13:00 WIB

Harga Emas Antam dan Galeri 24 Naik, Ini Rinciannya Hari Ini

Selasa, 11 November 2025 - 11:20 WIB

Pemerintah Matangkan Rencana Redenominasi Rupiah, BI Pastikan Stabilitas Tetap Terjaga

Senin, 10 November 2025 - 18:59 WIB

Ancaman Hukuman Berat Bagi Pelaku Bullying di Sekolah

Senin, 10 November 2025 - 17:30 WIB

Sindikat Jual Bayi Terbongkar: Penculik Bilqis Pernah Perdagangkan 9 Bayi Lewat TikTok dan WhatsApp

Senin, 10 November 2025 - 14:30 WIB

Pemerintah Buka Peluang Kenaikan Gaji ASN Tahun 2026, Cek Rincian Gaji PNS 2025

Berita Terbaru

Ilustrasi Emas Antam. Foto: Shutterstock

Nasional

Harga Emas Antam dan Galeri 24 Naik, Ini Rinciannya Hari Ini

Selasa, 11 Nov 2025 - 13:00 WIB

Ilustrasi sampah luar angkasa. Foto: Dabarti CGI/Shutterstock

Internasional

Orbit Bumi Kian Sesak, ESA Peringatkan Ancaman Serius Sampah Antariksa

Selasa, 11 Nov 2025 - 12:00 WIB