KLIKINAJA, BUNGO – Bandara Muara Bungo di Kabupaten Bungo, Jambi, akan menghadirkan layanan penerbangan baru mulai Februari 2026. Maskapai Batik Air dijadwalkan mulai terbang langsung dari Jakarta ke Bungo menggunakan pesawat Airbus A320, menghadirkan akses transportasi udara yang lebih luas bagi masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Bungo memastikan serangkaian persiapan tengah dilakukan untuk mendukung pengoperasian pesawat berbadan besar tersebut. Salah satunya adalah penguatan struktur apron yang kini sedang dikerjakan melalui anggaran APBN dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2025.
Bupati Bungo, Dedy Putra, mengungkapkan bahwa perbaikan apron menjadi prasyarat penting agar pesawat Airbus dapat mendarat dan parkir dengan standar keselamatan yang memadai. Ia menyebut, setelah peningkatan fasilitas rampung, penerbangan perdana Batik Air diperkirakan dapat dihadiri langsung oleh Gubernur Jambi.
“Pekerjaan masih berlangsung dan dijadwalkan tuntas akhir tahun. Dengan begitu, penerbangan Batik Air rute Jakarta–Bungo dapat langsung dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya.
Dua Maskapai Akan Beroperasi di Bungo Pada 2026
Masuknya Batik Air menjadi momentum baru bagi Bandara Muara Bungo. Tahun depan, bandara ini akan dilayani dua maskapai sekaligus Nam Air dan Batik Air yang keduanya membuka penerbangan reguler menuju Jakarta. Pemerintah berharap penambahan rute ini dapat memperkuat konektivitas wilayah Jambi bagian barat.
Selain memperkuat apron, Pemkab Bungo juga mengajukan rencana perluasan runway. Lebar landas pacu yang saat ini 30 meter diusulkan menjadi 45 meter, sementara panjang runway tetap berada di angka 2.100 meter.
Menurut Dedy, peningkatan kapasitas landas pacu ini diperlukan agar bandara mampu menyesuaikan standar operasional pesawat berbadan lebih besar. “Fokus utama kami adalah pelebaran runway agar sesuai kebutuhan pesawat yang akan melayani rute baru,” jelasnya.
Dorongan Menjadikan Bungo sebagai Embarkasi Haji
Tidak hanya pengembangan rute domestik, Pemkab Bungo juga menargetkan Bandara Muara Bungo dapat menjadi salah satu titik keberangkatan jemaah haji di masa mendatang. Usulan tersebut telah disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Jambi dan memperoleh respons positif.
Dedy menilai, pembukaan embarkasi haji di Bungo akan memberi manfaat besar bagi lima wilayah di Jambi bagian barat, yakni Bungo, Kerinci, Kota Sungai Penuh, Tebo, dan sekitarnya. Dengan adanya embarkasi baru, waktu tempuh ke bandara keberangkatan dapat jauh berkurang.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bungo siap memenuhi persyaratan teknis maupun administrasi jika bandara ditetapkan sebagai embarkasi tambahan. “Harapan kami, fasilitas yang sedang dibenahi ini bisa memperkuat peluang tersebut,” ujarnya.









