Sejarah TNI dan Peran Pentingnya dalam Menjaga NKRI

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 5 Oktober 2025 - 08:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gladi HUT Ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025) (Foto: Esa Ananda Rival)

Gladi HUT Ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025) (Foto: Esa Ananda Rival)

Klikinaja, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan garda terdepan dalam menjaga kedaulatan, persatuan, dan keamanan bangsa. Lahir dari semangat mempertahankan kemerdekaan, TNI memiliki sejarah panjang yang tidak lepas dari perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah.

Awalnya, organisasi ini di kenal dengan nama Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang berdiri setelah proklamasi 17 Agustus 1945. Namun, perkembangan situasi menuntut struktur militer yang lebih kuat. Maka pada 5 Oktober 1945, BKR resmi berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Transformasi itu berlanjut dengan terbentuknya Tentara Republik Indonesia (TRI) yang lebih terorganisir. Pada 3 Juni 1947, melalui keputusan Presiden, TRI bersama kekuatan rakyat di lebur menjadi satu kesatuan yang di kenal hingga kini sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sejak awal, keberadaan TNI tidak bisa di lepaskan dari rakyat. Pada masa agresi militer Belanda, rakyat bahu membahu mendukung TNI melalui konsep “Perang Rakyat Semesta”. Konsep ini menekankan bahwa pertahanan negara bukan hanya tugas tentara, melainkan seluruh bangsa Indonesia.

Baca Juga :  Walikota Alfin Fokus Benahi Drainase di SMA 2 Sungai Penuh untuk Cegah Banjir

Dukungan penuh tersebut membuat TNI di kenal sebagai tentara rakyat, tentara nasional, sekaligus tentara revolusi. Identitas itu terus melekat dan menjadi jati diri TNI hingga saat ini.

Tahun 1962 menjadi babak baru bagi militer Indonesia. Saat itu, pemerintah membentuk Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dengan menyatukan TNI dan kepolisian. Harapannya, sinergi ini dapat meningkatkan efektivitas dalam menjaga keamanan dan stabilitas nasional.

Namun, perjalanan ABRI tidak selalu mulus. Tantangan besar datang ketika Partai Komunis Indonesia (PKI) menyusupkan ideologi komunis ke tubuh militer. Puncaknya terjadi dalam tragedi Gerakan 30 September (G30S/PKI) tahun 1965, yang berupaya menggulingkan pemerintah.

Dalam kondisi genting itu, ABRI berhasil menunjukkan ketegasannya. Kudeta yang di rencanakan PKI di gagalkan, dan seluruh jaringan pendukungnya berhasil d itumpas. Peristiwa ini semakin menegaskan posisi TNI/ABRI sebagai penjaga ideologi bangsa dan benteng pertahanan negara.

Baca Juga :  PLTA Kerinci Merangin Siap Beroperasi dan Diresmikan Presiden

Hingga kini, TNI tetap memegang teguh tugas utamanya, yaitu:

  • Menegakkan kedaulatan negara.

  • Mempertahankan keutuhan wilayah NKRI.

  • Melindungi bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman.

Dasar hukum pelaksanaan tugas TNI berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, menjadikannya institusi yang tidak hanya militeristik, tetapi juga berakar pada nilai kebangsaan.

Selain operasi militer untuk perang, TNI juga aktif dalam operasi militer selain perang, seperti penanggulangan bencana, pengamanan perbatasan, hingga misi perdamaian dunia di bawah PBB.

Seiring perkembangan zaman, TNI terus berbenah agar mampu menghadapi tantangan global. Modernisasi alutsista, peningkatan profesionalisme prajurit, serta penguatan kerja sama dengan rakyat menjadi fokus utama.

Meskipun modern, TNI tetap memegang teguh identitasnya sebagai tentara rakyat. Hal ini terlihat dari berbagai program kemanusiaan, operasi bakti, hingga keterlibatan dalam pembangunan wilayah terpencil. (Tim)

Berita Terkait

Ledakan di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading, 54 Orang Terluka
Pemerintah Akan Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Mulai 2026
Harga Emas Antam Naik Rp9.000 per Gram, Berikut Rinciannya Hari Ini
MKD DPR RI Nonaktifkan Tiga Anggota karena Langgar Etik
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Jokowi, Kompolnas Turut Dilibatkan
KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid Terkait Dugaan Pemerasan
Prabowo Pastikan Dana Pembayaran Utang Kereta Cepat ke China Aman
KPK Tahan Gubernur Riau Abdul Wahid dalam Kasus Dugaan Pemerasan Dinas PUPR

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 00:58 WIB

Ledakan di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading, 54 Orang Terluka

Jumat, 7 November 2025 - 20:30 WIB

Pemerintah Akan Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Mulai 2026

Jumat, 7 November 2025 - 13:00 WIB

Harga Emas Antam Naik Rp9.000 per Gram, Berikut Rinciannya Hari Ini

Jumat, 7 November 2025 - 09:30 WIB

MKD DPR RI Nonaktifkan Tiga Anggota karena Langgar Etik

Kamis, 6 November 2025 - 21:00 WIB

Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Jokowi, Kompolnas Turut Dilibatkan

Berita Terbaru

Nasional

Ledakan di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading, 54 Orang Terluka

Sabtu, 8 Nov 2025 - 00:58 WIB

Nasional

Pemerintah Akan Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Mulai 2026

Jumat, 7 Nov 2025 - 20:30 WIB

Kerinci

Tiga Kepala Daerah Jelajahi Alam Kerinci Gunakan Trail

Jumat, 7 Nov 2025 - 19:28 WIB