KLIKINAJA, SUNGAI PENUH – Seorang bocah laki-laki berusia empat tahun ditemukan meninggal setelah bermain di wahana istana balon di Lapangan Merdeka, Desa Pondok Tinggi, Kota Sungai Penuh, Minggu (23/11/2025) malam. Polres Kerinci kini melakukan penyelidikan untuk memastikan ada tidaknya unsur kelalaian dalam kejadian tragis tersebut.
Peristiwa ini diduga berkaitan dengan kelalaian dalam prosedur penutupan wahana, sehingga proses penyelidikan pun kini diperdalam oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Kerinci.
Korban berinisial G, warga Desa Karya Bakti, Kecamatan Pondok Tinggi. Menurut keterangan awal, G bermain di dalam istana balon yang saat itu masih beroperasi pada malam hari. Ketika waktu bermain dinyatakan selesai, pengelola diduga mengempiskan balon tanpa memastikan seluruh pengunjung sudah berada di luar arena. Dari sini, tragedi itu bermula.
Kejadian baru dilaporkan ke kepolisian sepekan kemudian, tepatnya pada 30 November 2025. Meski laporan terlambat masuk, polisi tetap melakukan rangkaian penyelidikan untuk menelusuri fakta dan kemungkinan adanya unsur kelalaian yang mengarah pada pidana.
Pemilik wahana, Fatman Jaya (41) yang berstatus sebagai ASN, disebut menutup area permainan dengan menurunkan tekanan udara balon sesaat setelah waktu operasional selesai. Pada tahap tersebut, bagian dalam balon tidak diperiksa secara menyeluruh. Selang beberapa menit, orang tua korban datang mencari anak mereka yang tak kunjung terlihat keluar dari wahana.
Kecurigaan meningkat saat pemilik membuka kembali lipatan balon untuk pemeriksaan ulang. Di dalamnya, korban ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri. Upaya penyelamatan sempat dilakukan dengan membawa korban ke Rumah Sakit DKT Sungai Penuh, namun nyawanya tidak tertolong.
Kasat Reskrim Polres Kerinci Very Prasetiawan menyampaikan bahwa penyidik telah mengumpulkan bukti dan keterangan dari berbagai pihak. Langkah-langkah seperti olah tempat kejadian perkara, pemasangan garis polisi, hingga pemeriksaan medis awal sudah dilakukan.
“Kita juga telah meminta keterangan langsung dari pengelola untuk mengetahui lebih rinci rangkaian kejadian malam tadi,” katanya.
Ia menegaskan bahwa proses penyelidikan akan digarap secara transparan dan profesional. Semua informasi yang relevan akan dianalisis guna memastikan penyebab utama kematian serta potensi pelanggaran prosedur keselamatan di lokasi permainan anak tersebut.
Sementara itu, Kapolres Kerinci, AKBP Arya Brahmana menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya korban. Ia mengingatkan bahwa keselamatan pengunjung harus menjadi prioritas utama setiap pengelola wahana, terutama wahana anak yang rentan terhadap risiko kecelakaan.
Kapolres berharap insiden ini dapat menjadi evaluasi bagi penyedia jasa wahana permainan serupa di seluruh wilayah. Standar keamanan dinilai harus diterapkan secara ketat, baik saat operasional berlangsung maupun pada saat penutupan arena.
Sejauh ini, penyidik masih terus mendalami kasus untuk memastikan titik terang dari kronologi lengkap kejadian. Informasi lebih lanjut akan disampaikan Humas Polres Kerinci secara bertahap setelah proses pemeriksaan lanjutan selesai.
Kasus ini tidak hanya menjadi duka bagi keluarga korban, namun juga pengingat bahwa keselamatan anak-anak di area publik perlu menjadi perhatian bersama. Investigasi yang sedang berjalan diharapkan mampu memberi kejelasan hukum serta mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.(Tim)









