KLIKINAJA – Asam urat adalah jenis artritis yang terjadi akibat penumpukan zat ini dalam darah. Menurut laman Kidney, kadar asam urat yang tinggi dapat membentuk kristal tajam di persendian, menimbulkan rasa sakit dan pembengkakan mendadak.
Penyebab utama peningkatan asam urat adalah purin, zat alami yang terdapat di setiap sel tubuh dan berbagai jenis makanan. Purin membantu produksi energi dan pembentukan DNA. Saat purin dipecah, tubuh menghasilkan asam urat. Biasanya, ginjal menyaring kelebihan asam urat dan membuangnya lewat urine. Namun, jika produksi asam urat terlalu tinggi atau ginjal tidak berfungsi optimal, zat ini menumpuk dalam darah.
Penumpukan jangka panjang bisa membentuk kristal di persendian dan jaringan, menyebabkan gejala seperti nyeri hebat, pembengkakan, dan kemerahan pada jari tangan, jari kaki, pergelangan tangan, atau pergelangan kaki. Selain itu, risiko batu ginjal dan masalah fungsi ginjal meningkat. Studi menunjukkan sekitar 40% penderita asam urat juga memiliki penyakit ginjal.
Pengobatan dan Pencegahan
Penanganan asam urat biasanya meliputi obat-obatan untuk menurunkan kadar asam urat dan meredakan peradangan. Namun, perubahan pola makan memegang peranan penting untuk mencegah kambuhnya gejala.
“Saya bisa merasakan serangan asam urat hampir seketika setelah makan tertentu. Rasanya seperti pemanas air menyala, tiba-tiba panas terasa di sendi,” ungkap Tzianeng Vang, penderita asam urat.
Makanan Terbaik untuk Penderita Asam Urat
1. Produk Susu Rendah Lemak
Mengonsumsi susu rendah lemak, yogurt tawar, atau kefir dapat menurunkan kadar asam urat. Produk susu mengandung asam amino tertentu yang membantu tubuh membuang asam urat lebih efektif. Hindari susu berlemak penuh atau produk manis yang bisa menambah lemak jenuh dan gula.
2. Buah dan Sayuran Segar
Ceri, beri, dan jeruk terbukti memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang membantu mencegah serangan asam urat. Meskipun beberapa sayuran tinggi purin, penelitian menunjukkan konsumsinya aman bagi penderita asam urat. Hindari jus buah dan buah-buahan tinggi gula. Penderita penyakit ginjal perlu berkonsultasi dengan ahli gizi terkait asupan kalium.
3. Biji-bijian Utuh
Oatmeal, roti gandum utuh, beras merah, quinoa, dan bulgur rendah purin dan membantu mengatur gula darah. Mengelola gula darah penting untuk mencegah kambuhnya asam urat serta mengurangi risiko komplikasi seperti diabetes. Sebaliknya, biji-bijian olahan seperti roti putih dan sereal manis sebaiknya dihindari.
4. Kacang-kacangan dan Protein Nabati
Lentil, buncis, tahu, tempe, dan edamame kaya serat, antioksidan, dan senyawa nabati yang mendukung kesehatan ginjal serta mengurangi peradangan. Protein nabati tidak meningkatkan risiko asam urat seperti daging merah atau jeroan, namun konsumsi berlebihan daging olahan sebaiknya dibatasi.
5. Air Putih dan Minuman Tanpa Gula
Hidrasi cukup membantu ginjal membuang kelebihan asam urat. Pilih air putih, teh herbal tanpa kafein, atau kopi hitam secukupnya. Hindari minuman manis, soda, dan jus tinggi fruktosa. Penderita ginjal stadium akhir mungkin perlu membatasi cairan, sehingga konsultasi medis penting untuk menentukan kebutuhan hidrasi yang aman.
Mengatur pola makan dengan mengonsumsi makanan rendah purin dan menjaga hidrasi dapat membantu penderita asam urat mengurangi risiko serangan serta mendukung kesehatan ginjal. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi tetap penting untuk menyesuaikan menu harian secara aman.(Tim)









