KLIKINAJA, SUNGAIPENUH – Ajang Grand Final Bujang Gadis Kota Sungai Penuh 2025 bukan sekadar kontes kecantikan dan ketampanan. Lebih dari itu, kegiatan yang diinisiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) ini menjadi wadah strategis bagi anak muda untuk menunjukkan kualitas diri dan kepedulian terhadap budaya serta potensi daerah.
Walikota Sungai Penuh, Alfin S.H., menegaskan bahwa peran generasi muda tidak berhenti di panggung kompetisi. Mereka harus menjadi duta berkarakter, cerdas, dan kreatif yang mampu memperkenalkan kekayaan budaya Sungai Penuh ke dunia luar.
“Bujang dan Gadis Sungai Penuh bukan hanya ikon kecantikan dan ketampanan, tetapi representasi nilai-nilai daerah – etika, pengetahuan, serta semangat membangun,” ujar Wako Alfin dalam sambutannya, Selasa (11/11) malam.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam mencetak generasi unggul di era globalisasi. Melalui kompetisi seperti ini, anak muda dilatih untuk percaya diri, berwawasan luas, dan siap menjadi agen perubahan positif di tengah masyarakat.
Antusiasme masyarakat dan peserta menunjukkan besarnya perhatian terhadap pelestarian budaya lokal. Para finalis yang berasal dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi tampil memukau dengan pengetahuan seputar adat, wisata, hingga potensi ekonomi kreatif daerah.
Walikota bersama Ketua TP-PKK Ny. Sri Kartini Alfin S.Kep Ns. turut menyerahkan penghargaan kepada pemenang sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.
Ajang Bujang Gadis 2025 menjadi bukti bahwa generasi muda Sungai Penuh siap berkompetisi tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga membawa nama baik daerah ke level nasional.(Dea)









