KLIKINAJA, JAMBI – Festival Olahraga Tradisional dan Kreasi Budaya Jambi 2025 resmi dibuka oleh KORMI Provinsi Jambi, menghadirkan ratusan peserta dari berbagai daerah untuk mempromosikan kembali permainan rakyat dan seni budaya yang mulai jarang ditemui publik.
Festival Dorong Pelestarian Tradisi
Upaya melestarikan warisan budaya kembali mendapat ruang melalui Festival Olahraga Tradisional dan Kreasi Budaya Jambi 2025. Gelaran tahunan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Provinsi Jambi ini menarik perhatian banyak kalangan, mulai dari pelajar, komunitas kreatif, hingga pegiat seni yang ingin memperkenalkan tradisi lokal kepada generasi muda.
Tahun ini, festival mencatat partisipasi 14 organisasi dengan total 315 peserta. Mereka menampilkan ragam kegiatan — mulai dari permainan rakyat, olahraga rekreasi, hingga kreasi budaya berbasis komunitas. Keragaman tersebut menguatkan posisi festival sebagai ajang yang bukan hanya kompetitif, tetapi juga edukatif dan inklusif.
Penekanan pada Aktivitas Rekreatif
Berbeda dengan ajang olahraga prestasi, festival ini mengedepankan sisi rekreasi dan interaksi sosial. Gubernur Jambi, Al Haris, menilai karakter utama KORMI terletak pada kemampuannya menggerakkan masyarakat secara lebih santai tanpa tuntutan medali. Ia menuturkan bahwa olahraga berbasis komunitas memberi dampak besar pada kesehatan mental, sekaligus memperkuat ikatan sosial antarwarga.
Menurutnya, ruang publik seperti ini penting untuk menjaga keberlanjutan tradisi. Dengan menghadirkan kembali permainan klasik yang mulai ditinggalkan, masyarakat dapat merasakan suasana kebersamaan yang identik dengan olahraga rakyat.
Momentum Evaluasi Komunitas Olahraga
Di sisi lain, KORMI Provinsi Jambi memanfaatkan festival ini sebagai sarana untuk menilai perkembangan komunitas daerah. Ketua Umum KORMI Provinsi Jambi, Edi Purwanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi tiga komisi utama KORMI: Kebugaran, Tradisional & Kreasi Budaya, serta Petualangan dan Tantangan.
Ia menekankan bahwa kegiatan ini tidak sebatas hiburan, tetapi bagian dari ekosistem yang mendukung penguatan olahraga masyarakat. Melalui festival, KORMI dapat melihat sejauh mana komunitas lokal berkembang, sekaligus memetakan ruang peningkatan pada penyelenggaraan berikutnya.
Prestasi Jambi di Tingkat Nasional
Dalam beberapa tahun terakhir, performa kontingen Jambi di ajang nasional menunjukkan kemajuan. Pada Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) di NTB, Jambi berhasil naik dari peringkat 17 menjadi posisi 13 secara nasional. Edi menyebut pencapaian itu sebagai bukti bahwa minat masyarakat terhadap olahraga rekreasi terus tumbuh.
Prestasi tersebut juga memperlihatkan bahwa pembinaan komunitas berjalan ke arah yang positif. KORMI Jambi menilai bahwa dukungan pemerintah daerah dan partisipasi generasi muda menjadi kombinasi penting dalam menciptakan ekosistem olahraga masyarakat yang lebih kuat.
Harapan dan Dampak bagi Masyarakat
Melalui festival 2025 ini, KORMI berharap tradisi lokal tidak berhenti sebagai tontonan musiman, melainkan kembali dipraktikkan di lingkungan keluarga, sekolah, dan ruang komunitas. Aktivitas sederhana seperti permainan tradisional dinilai mampu membantu anak-anak lebih aktif secara fisik sekaligus memahami identitas budaya daerah.
Selain itu, festival juga diharapkan dapat menjadi ruang kreativitas bagi pelaku seni dan budaya setempat. Dengan meningkatnya partisipasi masyarakat, kegiatan semacam ini dapat mendorong promosi daerah sekaligus memperkaya agenda wisata berbasis budaya.
Festival Olahraga Tradisional dan Kreasi Budaya Jambi 2025 bukan sekadar ajang tahunan, tetapi gerakan kolektif untuk menghidupkan kembali tradisi yang hampir hilang. Melalui sinergi pemerintah, komunitas, dan masyarakat, olahraga rakyat diharapkan terus bertahan dan memberi manfaat bagi kesehatan serta kebersamaan sosial.(Dea)









