KLIKINAJA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia melaporkan perkembangan terbaru terkait kebakaran yang melanda Apartemen Wang Fuk Court di Hong Kong. Hingga 3 Desember 2025, tercatat 125 WNI berhasil diselamatkan dari insiden yang terjadi minggu lalu.
Jumlah tersebut meningkat setelah adanya pembaruan data dari otoritas setempat. Pada hari sebelumnya, total warga Indonesia yang selamat berjumlah 108 orang. Dengan penambahan 17 orang, kini hanya lima WNI yang masih dinyatakan hilang.
Korban dan Kondisi Terbaru Para WNI
Apartemen Wang Fuk Court diketahui dihuni oleh sekitar 4.500 orang dari berbagai kewarganegaraan. Dari jumlah tersebut, 140 di antaranya adalah WNI yang mayoritas bekerja sebagai pekerja migran sektor domestik.
Kemlu memastikan bahwa sembilan WNI meninggal dunia dalam insiden tersebut. Sementara itu, satu orang masih dalam perawatan intensif di rumah sakit akibat luka serius yang dialami saat proses evakuasi.
Pembaruan data ini sekaligus mengoreksi informasi sebelumnya yang menyebut 22 WNI belum ditemukan. Proses pencarian dan identifikasi terus dilakukan otoritas Hong Kong bersama perwakilan Indonesia untuk memastikan status seluruh korban.
Kronologi Kebakaran yang Menggemparkan Hong Kong
Peristiwa kebakaran terjadi pada Rabu siang, 26 November 2025, di Distrik Taipo. Saat itu, tujuh dari delapan blok apartemen sedang menjalani proses renovasi dan pemeliharaan. Kondisi tersebut diduga memperluas area yang terdampak karena beberapa bagian bangunan tertutup material konstruksi.
Wang Fuk Court merupakan kompleks apartemen besar dengan lebih dari 2.000 unit. Kepadatan penghuni membuat evakuasi berlangsung sulit, terutama bagi pekerja migran yang menempati lantai-lantai tinggi.
Meski penyebab awal kebakaran masih dalam penyelidikan, otoritas setempat menyebut api menjalar dengan cepat sehingga membutuhkan waktu lama untuk dikendalikan. Tim pemadam kebakaran Hong Kong mengerahkan puluhan unit pemadam dan alat berat untuk membuka akses di area renovasi.
Upaya Pemerintah Indonesia dalam Penanganan Korban
Perwakilan Indonesia di Hong Kong melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) bergerak cepat sejak insiden pertama kali terjadi. Selain mendampingi para korban yang selamat, KJRI juga memastikan proses identifikasi korban meninggal berjalan sesuai prosedur.
KJRI Hong Kong menegaskan komitmennya untuk memulangkan jenazah WNI secepat mungkin. Namun proses tersebut tidak dapat dilakukan segera karena masih menunggu penyelesaian prosedur otoritas Hong Kong.
“Pemulangan jenazah WNI tentu diupayakan sesegera mungkin,” ujar Clemens Triaji Bektikusuma, Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KJRI Hong Kong. Ia menambahkan bahwa sejumlah tahapan resmi harus diselesaikan terlebih dahulu, termasuk identifikasi dan verifikasi data.
Menurut Clemens, hingga saat ini belum ada jadwal pasti pemulangan jenazah. KJRI masih menunggu keputusan pihak berwenang Hong Kong terkait penyelesaian investigasi.
Komitmen Perlindungan WNI di Luar Negeri
Kemlu menyampaikan bahwa mereka terus berkoordinasi dengan otoritas Hong Kong untuk memastikan seluruh WNI terdampak mendapatkan bantuan yang diperlukan. Pemerintah juga menyediakan layanan konseling, pendampingan hukum, serta bantuan logistik bagi korban yang kehilangan tempat tinggal.
Insiden di Wang Fuk Court kembali menyoroti pentingnya perlindungan pekerja migran Indonesia di luar negeri. Pemerintah menegaskan akan memperkuat sistem penanganan darurat serta memperbarui data warga negara di wilayah rawan risiko.
Perkembangan terbaru ini membawa harapan bagi keluarga WNI di tanah air, meski sejumlah proses masih harus diselesaikan. Pemerintah memastikan penanganan korban berjalan sesuai standar internasional dan terus memberikan informasi terbaru terkait situasi di Hong Kong.(Tim)









