KLIKINAJA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang diprediksi melanda tujuh wilayah di Provinsi Jambi dalam beberapa hari ke depan. Peringatan ini disampaikan sebagai langkah antisipasi meningkatnya risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan, hingga tanah longsor.
Menurut laporan BMKG Jambi, hujan dengan intensitas bervariasi diperkirakan terjadi di banyak wilayah. Tanjung Jabung Timur serta Kabupaten Tebo menjadi dua daerah yang berpotensi mengalami hujan ringan. Sementara itu, hujan sedang hingga lebat diprediksi mengguyur Kota Jambi, Tanjung Jabung Barat, Batang Hari, Muaro Jambi, Merangin, Kerinci, dan Sungai Penuh.
Prakirawan BMKG Jambi, Benedy Fajar, menjelaskan bahwa peningkatan curah hujan perlu diwaspadai karena perubahan cuaca bisa terjadi secara mendadak. Menurutnya, fenomena cuaca ekstrem dapat muncul dalam bentuk hujan deras, petir, dan angin kencang yang mampu memicu bencana dalam waktu singkat.
Benedy mengingatkan masyarakat untuk tidak beraktivitas di area terbuka saat terjadi hujan petir. Ia juga menekankan agar warga menjauhi bangunan rapuh, pepohonan besar, dan struktur lain yang rawan tumbang saat angin kencang. “Keselamatan pribadi harus menjadi prioritas. Hindari area yang berpotensi berbahaya,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat dihimbau untuk terus mengikuti informasi prakiraan cuaca yang diperbarui secara berkala melalui kanal resmi BMKG. Pemahaman mengenai jalur evakuasi dan kesiapan menghadapi kondisi darurat dinilai penting untuk meminimalkan risiko. “Tetap tenang dan siaga, serta pastikan selalu memantau perkembangan cuaca terbaru,” lanjut Benedy.
BMKG menegaskan bahwa kesiapsiagaan masyarakat sangat menentukan dalam mengurangi dampak bencana. Musim hujan yang mulai menunjukkan intensitas tinggi di sejumlah wilayah Jambi menjadi pengingat bahwa mitigasi bencana harus dilakukan sejak dini.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan resmi, diharapkan masyarakat dapat menghindari potensi bahaya yang ditimbulkan cuaca ekstrem. Koordinasi lintas daerah juga diperlukan agar langkah penanganan dapat berjalan efektif, terutama di wilayah yang sering terdampak banjir dan longsor.(Tim)









