KLIKINAJA – Dua peserta ajang lari lintas alam Siksorogo Lawu Ultra 2025 di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, meninggal dunia pada Minggu (7/12/2025). Keduanya diduga mengalami serangan jantung saat tengah mengikuti perlombaan yang berlangsung di jalur ekstrem kawasan pegunungan tersebut.
Kronologi Kejadian
Informasi meninggalnya peserta disampaikan oleh Dewan Pembina Siksorogo, Tony Hatmoko. Ia menjelaskan bahwa dua korban merupakan warga Karanganyar bernama Puji (55) dan Sigit Joko Purnomo (45). Puji dilaporkan kolaps setelah menempuh jarak sekitar 8 kilometer, sedangkan Purnomo tumbang ketika mencapai kurang lebih 12 kilometer lintasan.
Tony menyebut panitia langsung mengaktifkan prosedur darurat dan melakukan evakuasi dari jalur lari menuju RSUD Karanganyar. Namun, nyawa kedua peserta tidak dapat diselamatkan.
“Benar, dua peserta meninggal dunia akibat serangan jantung ketika mengikuti Siksorogo Lawu Ultra 2025,” ujar Tony, Minggu (7/12).
Ia menambahkan bahwa panitia masih menelusuri kategori lari yang diikuti oleh kedua korban, mengingat lomba tahun ini memiliki tujuh kelas berbeda, mulai dari 7K hingga 120K.
Ajang Lari Ekstrem di Lereng Lawu
Siksorogo Lawu Ultra merupakan kegiatan rutin yang pertama kali digelar pada 2019. Setelah sempat terhenti akibat pandemi COVID-19, ajang ini kembali digulirkan pada 2022 dan berkembang menjadi agenda tahunan yang menarik ribuan pelari dari berbagai negara.
Dalam bahasa Indonesia, “Siksorogo” berarti siksa raga, menggambarkan beratnya medan yang harus ditempuh peserta. Tahun ini, rute menyusuri kawasan Tawangmangu, lereng selatan dan utara Lawu Purba, Kebun Teh Kemuning, lokasi paralayang, hingga dua puncak tertinggi di area tersebut: Gunung Lawu dan Gunung Mongkrang.
Total 5.700 pelari ikut serta pada penyelenggaraan tahun ini, dengan total hadiah mencapai Rp20 miliar. Meski terkenal menantang, Tony mengungkapkan bahwa insiden fatal baru terjadi pada edisi kali ini.
“Selama event diselenggarakan, baru tahun ini ada peserta yang meninggal dunia,” ucapnya.
Langkah Kepolisian dan Panitia
Polsek Tawangmangu juga turun tangan menindaklanjuti kejadian tersebut. Kapolsek Tawangmangu, AKP Eling Adi Utomo, mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan lokasi dan berkoordinasi dengan panitia penyelenggara.
“Kami melakukan olah TKP dan berkoordinasi dengan panitia terkait insiden ini,” ujarnya.
Hingga kini, panitia masih melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk pemeriksaan prosedur keselamatan dan kesiapan medis untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang.
Kematian dua peserta di Siksorogo Lawu Ultra 2025 menjadi perhatian besar dalam dunia olahraga lari jarak jauh di Indonesia. Penyelenggara berencana memperkuat standar keselamatan dan pemeriksaan kesehatan bagi peserta mengingat karakter lintasan yang berat dan risiko yang menyertainya.(Tim)









