KLIKINAJA, SUNGAI PENUH – Pemerintah Kota Sungai Penuh dikabarkan tengah mempersiapkan tahap asesmen untuk pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama. Rencana ini mencuat setelah sejumlah pejabat mengikuti uji kesesuaian atau job fit dalam beberapa pekan terakhir. Meski belum diumumkan secara resmi, proses seleksi disebut akan dimulai dalam waktu dekat.
Informasi awal mengenai rencana asesmen itu disampaikan oleh seorang sumber internal yang mengetahui perkembangan tersebut. Ia menyebutkan bahwa persiapan sudah berlangsung di lingkungan Pemkot Sungai Penuh dan tinggal menunggu keputusan final.
“Dengar-dengar proses asesmen akan dibuka segera. Targetnya, sebelum masuk awal tahun 2026, seluruh tahapan sudah rampung,” ujar sumber tersebut.
Belum Ada Pengumuman Resmi dari Wawako
Di tengah ramai pembicaraan soal asesmen, Wakil Wali Kota Sungai Penuh, Azhar Hamzah, menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pemberitahuan maupun instruksi resmi dari Wali Kota Alfin terkait pelaksanaan seleksi JPT tersebut. Ia mengatakan semua proses harus menunggu keputusan kepala daerah.
“Sampai sekarang saya belum menerima arahan apa pun. Kita tunggu saja petunjuk resmi dari Pak Wali,” kata Azhar ketika dimintai keterangan.
Penegasan ini menunjukkan bahwa tahapan asesmen masih berada pada level perencanaan internal, meski sinyal kuat tentang pelaksanaannya sudah dirasakan oleh para pejabat eselon II.
Harapan Pejabat dan Publik
Rencana pengisian jabatan strategis ini menjadi perhatian banyak pihak. Para pejabat eselon II berharap seleksi tersebut dapat menghadirkan penyegaran di lingkungan birokrasi dan meningkatkan efektivitas organisasi. Mereka menilai rotasi dan promosi yang berbasis kompetensi sangat penting untuk memperkuat pelayanan publik.
Selain itu, masyarakat juga menyoroti pentingnya proses seleksi yang transparan dan akuntabel, mengingat jabatan tinggi pratama memiliki peran kunci dalam menentukan arah kebijakan pembangunan daerah.
Sejumlah pengamat birokrasi menilai bahwa penerapan sistem merit—yang menekankan profesionalitas, kualifikasi, serta kinerja pejabat—perlu menjadi dasar utama dalam asesmen JPT agar menghasilkan pemimpin birokrasi yang kompeten.
Pemkot Dorong Sistem Merit
Pemkot Sungai Penuh selama ini memang tengah mendorong penerapan prinsip sistem merit dalam setiap penempatan jabatan. Upaya ini dilakukan untuk memastikan posisi strategis diberikan kepada ASN yang benar-benar memenuhi standar kompetensi serta memahami kebutuhan organisasi.
Langkah tersebut dinilai penting untuk mencetak aparatur yang responsif, adaptif, dan memiliki kemampuan manajerial yang memadai, terutama menghadapi tantangan pembangunan daerah yang semakin kompleks.
Penerapan sistem merit juga dipandang sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap birokrasi, sekaligus mencegah praktik penempatan jabatan yang tidak sesuai dengan kompetensi ASN.
Menunggu Jadwal Resmi Asesmen
Dengan beredarnya informasi mengenai rencana asesmen ini, banyak aparatur sipil negara mulai mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu proses seleksi diumumkan. Meski demikian, seluruh tahapan tetap harus menunggu pengumuman resmi dari Wali Kota.
Hingga kini, tidak ada kepastian terkait kapan asesmen akan digelar, apa saja tahapannya, serta lembaga mana yang akan menjadi mitra pelaksana seleksi JPT tersebut. Namun, jika merujuk pada informasi internal, proses diperkirakan tidak akan berlangsung lama.
Masyarakat Sungai Penuh kini menantikan kejelasan mengenai waktu pelaksanaan, mengingat pengisian posisi eselon II sangat menentukan keberlanjutan program strategis di lingkungan Pemkot.
Rencana asesmen JPT di Kota Sungai Penuh menjadi sorotan karena menyangkut tata kelola pemerintahan yang lebih profesional. Meski belum diumumkan resmi, persiapan internal menunjukkan bahwa proses ini kemungkinan besar akan berjalan dalam waktu dekat. Publik berharap seleksi dilakukan secara transparan agar menghasilkan pejabat yang kompeten dan mampu memperkuat pelayanan kepada masyarakat.(Tim)









