KLIKINAJA – Sejumlah ahli memperingatkan risiko kesehatan yang bisa muncul jika beras dicuci langsung di panci atau inner pot rice cooker. Kebiasaan yang dianggap praktis ini ternyata dapat menyebabkan paparan aluminium yang berdampak serius bagi tubuh.
Bahaya Mencuci Beras di Panci Rice Cooker, Ahli Beri Peringatan
Banyak orang memilih mencuci beras langsung di panci rice cooker untuk menghemat waktu. Namun, pakar teknik energi dan kimia dari Sangmyung University, Korea Selatan, Sangwook Kang, mengingatkan bahwa cara tersebut dapat merusak lapisan anti lengket di bagian dalam panci.
Menurut Kang, gesekan saat mencuci beras dapat menyebabkan lapisan tersebut tergores hingga mengelupas. Jika partikel halus aluminium ikut larut, zat itu bisa tercampur ke dalam air dan akhirnya tertelan bersama nasi yang dimasak.
Ia menjelaskan bahwa tubuh memang dapat mengeluarkan sebagian aluminium melalui ginjal. Namun, pada orang dengan fungsi ginjal yang mulai menurun, partikel tersebut bisa tertahan di dalam tubuh dan menumpuk sedikit demi sedikit. “Ketika kemampuan ginjal menurun, aluminium tidak terbuang sempurna dan akan terakumulasi seiring waktu,” ujarnya.
Lebih jauh, Kang menyebut penelitian yang menemukan adanya penumpukan aluminium pada jaringan otak. Kondisi itu dikaitkan dengan meningkatnya risiko demensia pada sejumlah pasien.
Risiko dari Lapisan Anti Lengket Rice Cooker
Lapisan dalam panci rice cooker umumnya mengandung bahan berbasis aluminium dan PFOA, senyawa kimia yang juga digunakan pada pelapis teflon. Fungsinya untuk memastikan beras tidak menempel selama proses memasak.
Meski efektif, kandungan kimia tersebut dapat bersifat berbahaya jika terkelupas dan masuk ke tubuh. Dalam penggunaan jangka panjang, paparan aluminium dikaitkan dengan gangguan pada fungsi hati, kerusakan ginjal, serta risiko kanker. Masalah neurologis seperti demensia juga menjadi perhatian serius para peneliti.
Dr. Virginie Rondeau dari Institut Kesehatan dan Penelitian Medis Nasional Prancis menambahkan bahwa kelebihan konsumsi aluminium harian, bahkan melebihi 0,1 mg, dapat mengganggu fungsi kognitif. Ia menegaskan bahwa paparan sedikit demi sedikit sekalipun dapat menimbulkan dampak dalam jangka panjang.
Temuan Penelitian Terkait Penyakit Alzheimer
Risiko aluminium terhadap kesehatan otak juga tercermin dari studi yang dilakukan Universitas Keele di Inggris. Para peneliti menemukan kadar aluminium yang tinggi pada 42 persen pasien yang mengalami penyakit Alzheimer familial. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa logam ringan tersebut bisa berkontribusi terhadap kerusakan saraf.
Dengan berbagai hasil penelitian tersebut, para ahli menekankan bahwa paparan aluminium dalam jumlah kecil pun perlu diperhatikan. Jika akumulasi terus terjadi, efeknya dapat merambat ke sistem saraf, ginjal, hingga fungsi kognitif.
Cara Aman Mengolah Beras
Untuk mengurangi risiko, masyarakat disarankan mencuci beras menggunakan wadah terpisah yang tidak memiliki pelapis anti lengket, seperti baskom plastik atau mangkuk stainless steel. Setelah bersih, beras baru bisa dipindahkan ke panci rice cooker untuk dimasak.
Menghindari kerusakan pada inner pot tidak hanya membuat peralatan memasak lebih awet, tetapi juga melindungi keluarga dari risiko paparan logam berat yang sulit terurai dalam tubuh.
Kebiasaan mencuci beras langsung di panci rice cooker tampak sepele, tetapi para ahli menilai efek jangka panjangnya dapat membahayakan kesehatan. Menggunakan wadah lain untuk mencuci beras menjadi langkah sederhana namun penting untuk mencegah paparan aluminium yang dapat memicu gangguan ginjal dan kerusakan saraf.(Tim)









