KLIKINAJA, KERINCI – Potensi hujan dengan intensitas bervariasi diperkirakan mendominasi cuaca di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh pada 19–25 November 2025. Prediksi tersebut muncul setelah analisis terbaru Stasiun Meteorologi Depati Parbo menunjukkan adanya kombinasi fenomena atmosfer global dan regional yang memperkuat pembentukan awan hujan di wilayah Jambi bagian barat.
Fenomena Atmosfer Dominasi Pembentukan Awan
Sejumlah indikator iklim memperlihatkan bahwa atmosfer tengah berada dalam kondisi yang mendukung terjadinya hujan. Salah satunya adalah Dipole Mode Index (DMI) yang kini bernilai -0,99. Angka negatif ini biasanya berkaitan dengan meningkatnya pasokan uap air di wilayah Indonesia bagian barat sehingga awan konvektif lebih mudah terbentuk.
Selain itu, Gelombang Rossby Ekuator terpantau bergerak ke arah barat dan saat ini aktif di atas Samudra Hindia barat Sumatra. Aktivitas ini kerap dikaitkan dengan meningkatnya dinamika atmosfer yang memicu awan tebal di sekitar Sumatra, termasuk wilayah Jambi.
Tidak hanya itu, Gelombang Kelvin juga terdeteksi turut memperkuat pertumbuhan awan hujan di Sumatra bagian tengah. Meski kondisi ENSO berada pada kategori netral dengan indeks NINo 3.4 sebesar -0,42, nilai Southern Oscillation Index (SOI) yang mencapai +13,9 menunjukkan adanya dorongan massa udara lembap dari dua samudra sekaligus: Hindia dan Pasifik.
Pada saat bersamaan, fase Madden Julian Oscillation (MJO) yang kini berada di posisi keenam tepatnya aktif di Samudra Hindia barat Sumatra Barat diproyeksikan masih akan berlangsung beberapa hari ke depan. Kehadiran MJO biasanya meningkatkan curah hujan di kawasan Sumatra bagian barat, termasuk Kerinci dan Sungai Penuh.
Prakiraan Cuaca: Hujan dari Siang hingga Malam
Dengan gabungan berbagai faktor atmosfer tersebut, cuaca di Kerinci dan Sungai Penuh selama sepekan diperkirakan didominasi kondisi berawan hingga hujan ringan, dan pada waktu tertentu berpotensi berubah menjadi hujan sedang hingga lebat. Hujan diprediksi dapat turun pada siang, sore, bahkan malam hari, bergantung pada perkembangan awan lokal.
Tidak menutup kemungkinan, hujan juga dapat disertai petir ataupun angin kencang pada periode tertentu. BMKG menyarankan masyarakat memperhatikan pola hujan harian mengingat perubahan cuaca dapat berlangsung cepat di wilayah dataran tinggi seperti Kerinci.
Imbauan Waspada Cuaca Ekstrem
BMKG Depati Parbo meminta warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin muncul sebagai dampak dari dinamika atmosfer tersebut. Beberapa risiko yang perlu diantisipasi antara lain:
Banjir dan banjir bandang
Tanah longsor
Genangan air di permukiman dan kawasan rawan
Pohon tumbang akibat angin kencang
Jalan licin dan terganggunya jarak pandang
Kepala BMKG Bandara Depati Parbo Kerinci, Kurnia Ningsih, mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan. Ia menegaskan pentingnya memantau pembaruan informasi cuaca harian melalui kanal resmi BMKG untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan.
“Dengan kondisi atmosfer yang tengah aktif, peluang hujan di Kerinci dan Sungai Penuh diperkirakan tetap tinggi hingga 25 November 2025. Masyarakat diimbau tidak mengabaikan peringatan dini dan menjaga kewaspadaan terutama di wilayah rawan banjir, longsor, dan pohon tumbang. Informasi cuaca terbaru dari BMKG menjadi rujukan penting selama periode cuaca dinamis ini,” katanya singkat.(Dea)









