Perjuangan Para Pemeran Film ‘Jodoh 3 Bujang’ Kuasai Budaya dan Bahasa Makassar

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 20 Juni 2025 - 14:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aisha Nurra Datau (kiri), Maizura (tengah), dan Musdalifah Basri (kanan) di Konferensi Pers film ‘Jodoh 3 Bujang’.  (Foto: RRI/Anisa Putri H)

Aisha Nurra Datau (kiri), Maizura (tengah), dan Musdalifah Basri (kanan) di Konferensi Pers film ‘Jodoh 3 Bujang’. (Foto: RRI/Anisa Putri H)

Klikinaja, Jakarta – Film Jodoh 3 Bujang tidak hanya menyuguhkan alur cerita komedi romantis, tetapi juga memperkenalkan budaya Makassar-Bugis secara mendalam. Dalam film ini, penonton akan disuguhkan berbagai unsur lokal seperti adat istiadat, bahasa daerah, serta nilai-nilai tradisional masyarakat Makassar yang kental terasa di setiap adegannya.

Namun di balik layar, para pemain harus melewati proses yang tidak mudah. Banyak di antara mereka yang bukan berasal dari daerah tersebut sehingga harus beradaptasi dan belajar ekstra agar bisa membawakan karakter secara total dan meyakinkan.

Salah satu pemeran utama, Aisha Nurra Datau—akrab disapa Nurra—mengaku menghadapi tantangan besar. Ia memerankan karakter Rifa, seorang perempuan Makassar yang berasal dari keluarga terpandang dan memiliki latar belakang pendidikan tinggi.

Meskipun tidak memiliki darah Bugis atau Makassar, Nurra tetap berusaha dengan keras agar bisa berbicara dan bersikap seperti layaknya orang Makassar asli. Lucunya, salah satu metode belajarnya justru datang secara tak terduga dari resepsionis hotel tempat ia menginap selama syuting.

“Aku sampai minta tolong ke resepsionis hotel, minta agar diajarin logat bahasa Makassar. Dia bantu aku buat skrip kecil, lalu aku latihan,” cerita Nurra dalam konferensi pers film Jodoh 3 Bujang yang digelar di Jakarta pada Kamis (19/6/2025).

Ia bahkan menyebut sang resepsionis sebagai “guru bahasa Makassar-nya” karena banyak memberikan masukan soal pengucapan dan intonasi yang lebih natural. Menurutnya, pengalaman belajar membawakan bahasa secara langsung dengan warga lokal sangat berkesan dan menyenangkan.

Baca Juga :  Menjelajahi Sulawesi Utara: 7 Destinasi Anti-Mainstream yang Belum Banyak Dijamah Wisatawan

Berbeda dengan Nurra, aktor Jourdy Pranata mendapat pelatihan bahasa secara resmi sebelum proses syuting dimulai. Selama kurang lebih tiga minggu, seluruh pemain yang bukan berasal dari Makassar mendapat pelatihan khusus mengenai logat dan aksen khas daerah tersebut.

“Kita dapat kesempatan untuk belajar langsung dari orang Makassar, termasuk aksen, nada bicara, dan gaya bahasa anak muda sana. Itu dilatih bersamaan dengan sesi reading naskah,” ujar Jourdy.

Ia juga merasa sangat terbantu dengan kehadiran lawan main seperti Maizura, serta sutradara Arfan Sabran, yang keduanya berasal dari Makassar. Mereka kerap memberikan masukan agar gaya dan cara bicara para aktor dapat terdengar alami.

“Kadang kita pengucapannya masih kaku. Tapi Maizura bantu kasih masukan, misalnya bilang ‘anak muda di sini gak ngomong kayak gitu, tapi begini’,” imbuhnya sambil tertawa.

Selama satu bulan menjalani proses syuting di Makassar, para pemain mengalami pembelajaran budaya yang begitu intens. Bahkan, tanpa disadari, mereka mulai terbiasa menggunakan bahasa Makassar dalam percakapan sehari-hari.

“Kami sangat sering ngobrol dengan tim lokal, seperti sopir dan penjaga hotel. Lama-lama jadi kebiasaan. Nurra sampai ngobrol sama petugas hotel dengan menggunakan bahasa Makassar,” ungkap Jourdy.

Pengalaman ini menjadi bukti bahwa film bukan hanya media hiburan, tapi juga sarana mengenal lebih dekat kekayaan budaya Indonesia.

Baca Juga :  Rusia Siapkan Aplikasi Pengganti WhatsApp dan Telegram yang Terintegrasi Layanan Pemerintah

Dengan hadirnya film Jodoh 3 Bujang ini di harapkan industri perfilman Indonesia kembali menampilkan keindahan budaya daerah yang kerap luput dari perhatian masyarakat luas. Tidak hanya dari sisi visual atau latar tempatnya saja, namun juga dalam hal penggunaan bahasa dan nilai adat yang tetap dipertahankan secara otentik.

Film ini tidak hanya menjadi tantangan bagi para aktornya, tetapi juga menjadi sarana edukatif bagi penonton, khususnya generasi muda, untuk lebih mengenal dan menghargai warisan budaya bangsa.

Yuk Dukung Film Lokal!

Keberhasilan Jodoh 3 Bujang dalam menghadirkan cerita yang sarat budaya lokal patut diapresiasi. Film ini bukan hanya menyuguhkan sisi hiburan saja, melainkan juga menyampaikan pesan penting tentang keberagaman budaya Indonesia.

👉 Yuk, dukung perfilman Indonesia dengan menonton film Jodoh 3 Bujang di bioskop kesayangan Anda! Jangan lupa bagikan artikel ini dan baca juga konten menarik lainnya seputar budaya dan hiburan lokal. (Tim)

Berita Terkait

5 Platform Legal untuk Nonton Anime Dandadan Season 2 Sub Indo
HBO Umumkan Deretan Pemeran Baru untuk Serial Harry Potter
JUMBO Pecahkan Rekor sebagai Film Animasi Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
Film Minecraft Cuan Gede! Tembus Rp 11,7 Triliun, Saingi Super Mario
Akhirnya! Trailer The Conjuring: Last Rites Resmi Dirilis, Ed dan Lorraine Kembali Bikin Merinding
One Piece 1148: Gaban Unjuk Gigi, Holy Knights Ketar-Ketir!
Muichiro Tokito Muncul Menjelang Rilis Demon Slayer: Infinity Castle, Bikin Fans Deg-degan!
Isyana Sarasvati Feat Hindia di Lagu ‘Hari Ini’, Pembuka Manis untuk Album Baru ‘LUNORA’

Berita Terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 12:09 WIB

5 Platform Legal untuk Nonton Anime Dandadan Season 2 Sub Indo

Jumat, 20 Juni 2025 - 14:55 WIB

Perjuangan Para Pemeran Film ‘Jodoh 3 Bujang’ Kuasai Budaya dan Bahasa Makassar

Selasa, 10 Juni 2025 - 14:53 WIB

HBO Umumkan Deretan Pemeran Baru untuk Serial Harry Potter

Senin, 9 Juni 2025 - 18:13 WIB

JUMBO Pecahkan Rekor sebagai Film Animasi Indonesia Terlaris Sepanjang Masa

Sabtu, 10 Mei 2025 - 12:22 WIB

Film Minecraft Cuan Gede! Tembus Rp 11,7 Triliun, Saingi Super Mario

Berita Terbaru

Cafe di Puncak Bogor dengan View Alam Spektakuler. (Foto: sumenep.jatimnetwork)

Nongkrong

Cafe di Puncak Bogor dengan View Alam Spektakuler

Rabu, 27 Agu 2025 - 14:59 WIB

Kemewahan The Apurva Kempinski Bali, Ikon Hotel KTT G20. (Foto: travel4news.at)

Nginap

Kemewahan The Apurva Kempinski Bali, Ikon Hotel KTT G20

Senin, 25 Agu 2025 - 07:44 WIB

Pantai Balekambang, Tanah Lot Jawa Timur yang Selalu Hidup. (Foto: tiketmasuk)

Tourism

Pantai Balekambang, Tanah Lot Jawa Timur yang Selalu Hidup

Senin, 25 Agu 2025 - 07:10 WIB

Disney Cruise Jakarta: Liburan Gratis Seru di Grand Indonesia. (Foto: google)

Tourism

Disney Cruise Jakarta: Liburan Gratis Seru di Grand Indonesia

Minggu, 24 Agu 2025 - 20:15 WIB