Gajah Sumatra Dikerahkan Bantu Bersihkan Material Bencana di Pidie Jaya Aceh

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 8 Desember 2025 - 19:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gajah Sumatera jinak yang ditunggangi mahout bersama petugas BKSDA Aceh dan personel Polri membersihkan puing kayu yang menutupi jalan dan permukiman warga akibat bencana alam di Desa Meunasah Bie, Pidie Jaya, Aceh, Senin (8/12/2025). Foto: Irwansyah Putra/ANTARA FOTO

Gajah Sumatera jinak yang ditunggangi mahout bersama petugas BKSDA Aceh dan personel Polri membersihkan puing kayu yang menutupi jalan dan permukiman warga akibat bencana alam di Desa Meunasah Bie, Pidie Jaya, Aceh, Senin (8/12/2025). Foto: Irwansyah Putra/ANTARA FOTO

KLIKINAJA – Upaya pemulihan pascabencana di Pidie Jaya, Aceh, mendapat dukungan unik. Empat gajah Sumatra jinak dikerahkan untuk membantu membersihkan tumpukan kayu besar yang menutup jalan dan permukiman warga di Desa Meunasah Bie, Senin (8/12/2025). Langkah ini ditempuh karena sejumlah titik terdampak sulit dijangkau alat berat.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menurunkan keempat gajah tersebut bersama para mahout. Dengan arahan pawang, hewan berukuran besar itu mampu memindahkan kayu-kayu berdiameter besar yang terbawa banjir bandang beberapa hari sebelumnya.

Upaya Pembersihan di Lokasi yang Tak Terjangkau Alat Berat

Kepala KSDA Wilayah Sigli, Hadi Sofyan, menjelaskan bahwa penggunaan gajah menjadi pilihan tepat untuk menjangkau lokasi sempit dan berbahaya bagi alat berat. Empat gajah bernama Abu, Mido, Ajis, dan Noni bertugas membuka akses bagi warga serta tim penyelamat.

“Empat gajah terlatih kami kerahkan dari Pusat Latihan Gajah. Mereka membantu menyingkirkan kayu besar dan material lain yang menumpuk di jalur yang tidak bisa dilalui alat berat,” ujar Hadi.

Baca Juga :  Gubernur Aceh Menangis Saat Ceritakan Banjir Bandang Lebih Dahsyat dari Tsunami

Ia menambahkan, operasi pembersihan difokuskan di kawasan terdampak banjir bandang di Kecamatan Meureudu dan Meurah Dua. Dua wilayah ini mengalami kerusakan cukup parah akibat tingginya debit air yang membawa material hutan menuju permukiman warga.

Gajah Juga Siap Kirim Logistik dan Bantu Pencarian Korban

Selain membersihkan sisa material, para gajah juga disiapkan untuk mendukung distribusi logistik ke daerah yang masih terisolasi. Sejumlah titik belum dapat ditembus kendaraan biasa karena kondisi jalan rusak dan tertutup puing.

“Jika dibutuhkan, gajah akan membantu mengantar logistik bagi warga terdampak serta melakukan pencarian di titik-titik yang belum terjangkau,” kata Hadi menjelaskan.

Dengan kekuatan dan daya jelajahnya, gajah dinilai menjadi solusi efektif dalam penanganan bencana terutama pada wilayah yang sulit dilalui manusia dan alat berat.

Bertugas Selama Sepekan, Pernah Tangani Bencana Besar

Baca Juga :  Tiga Kode Redeem Delta Force Terbaru Oktober 2025, Buruan Klaim Sebelum Kedaluwarsa!

BKSDA menargetkan operasi pembersihan berlangsung hingga 14 Desember 2025, atau sekitar tujuh hari sejak penurunan tim. Keempat gajah yang ditugaskan disebut telah memiliki pengalaman panjang dalam kegiatan kemanusiaan.

Mereka pernah terlibat dalam operasi serupa saat bencana tsunami Aceh 2004. Pengalaman tersebut membuat hewan-hewan ini terbiasa bekerja di medan berat dan berinteraksi langsung dengan tim penyelamat.

“Berdasarkan pengalaman sebelumnya, termasuk saat tsunami, keberadaan gajah sangat membantu mempercepat penanganan puing di wilayah bencana,” ungkap Hadi.

Pemulihan Terus Berjalan, Warga Mulai Bersihkan Lingkungan

Sementara itu, warga Meunasah Bie dan sekitarnya juga mulai membersihkan rumah serta lingkungan mereka sembari menunggu bantuan lanjutan. Banyak jalan desa yang masih dipenuhi batang pohon besar, lumpur, dan sampah kiriman banjir bandang.

Kehadiran gajah Sumatra menjadi harapan baru bagi mereka untuk mempercepat pemulihan akses dan aktivitas sehari-hari. Proses pembersihan diharapkan dapat membuka kembali jalur vital yang menghubungkan desa dengan pusat kecamatan.(Tim)

Berita Terkait

Kinerja Pidsus Kejari Sungai Penuh 2025 Jadi Terbaik di Jambi
Cara Menyimpan Cabai agar Awet 21 Hari, Anti Lembek dan Jamur
Seorang Pria Ditemukan Meninggal di Rumahnya di Tanjung Pauh Hilir
Wawako Azhar Dorong Tani Merdeka Bersinergi Majukan Pertanian Sungai Penuh
Pengurusan Dokumen Kependudukan di Sungai Penuh Meningkat, Dukcapil Gencarkan Layanan Jemput Bola
Tiga Kepala Daerah Jelajahi Alam Kerinci Gunakan Trail
Cuma Hari Ini! 17 Kode Redeem FC Mobile 24 Oktober 2025, Bisa Dapat Haaland 110 OVR Gratis!
Tiga Kode Redeem Delta Force Terbaru Oktober 2025, Buruan Klaim Sebelum Kedaluwarsa!

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 20:36 WIB

Kinerja Pidsus Kejari Sungai Penuh 2025 Jadi Terbaik di Jambi

Senin, 8 Desember 2025 - 20:13 WIB

Cara Menyimpan Cabai agar Awet 21 Hari, Anti Lembek dan Jamur

Senin, 8 Desember 2025 - 19:52 WIB

Gajah Sumatra Dikerahkan Bantu Bersihkan Material Bencana di Pidie Jaya Aceh

Senin, 8 Desember 2025 - 19:20 WIB

Seorang Pria Ditemukan Meninggal di Rumahnya di Tanjung Pauh Hilir

Kamis, 13 November 2025 - 15:00 WIB

Wawako Azhar Dorong Tani Merdeka Bersinergi Majukan Pertanian Sungai Penuh

Berita Terbaru

Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Sungai Penuh Yogi Purnomo menerima penghargaan dari Kejati Jambi.

Uncategorized

Kinerja Pidsus Kejari Sungai Penuh 2025 Jadi Terbaik di Jambi

Senin, 8 Des 2025 - 20:36 WIB

Cabai.

Uncategorized

Cara Menyimpan Cabai agar Awet 21 Hari, Anti Lembek dan Jamur

Senin, 8 Des 2025 - 20:13 WIB

Uncategorized

Seorang Pria Ditemukan Meninggal di Rumahnya di Tanjung Pauh Hilir

Senin, 8 Des 2025 - 19:20 WIB