KLIKINAJA, JAKARTA – Kementerian Keuangan memastikan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2026 akan kembali dibuka. Berbeda dari tahun sebelumnya, rekrutmen mendatang memberi ruang bagi lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) serta lulusan sekolah menengah atas (SMA) untuk bergabung sebagai aparatur sipil negara.
Dalam pemaparan kepada media di kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa formasi tahun depan akan diarahkan pada jalur sekolah kedinasan. Langkah tersebut diambil karena kementerian telah menyediakan kuota besar untuk jalur umum pada seleksi sebelumnya.
Fokus Rekrutmen Beralih ke Sekolah Kedinasan
Purbaya mengungkapkan, Kemenkeu pada rekrutmen CPNS jalur umum terakhir telah mengalokasikan 1.113 posisi. Sementara itu, untuk pembukaan formasi 2026, kementerian berencana menyerap 279 lulusan STAN ke berbagai unit eselon di lingkungan internal Kemenkeu.
Ia menambahkan bahwa penempatan lulusan STAN akan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi yang saat ini tengah menjalankan sejumlah program prioritas, terutama di bidang fiskal, administrasi, dan penguatan sistem keuangan negara.
Lowongan untuk Lulusan SMA, Fokus di Bea Cukai
Selain formasi kedinasan, pemerintah juga mengalokasikan peluang bagi lulusan SMA. Kemenkeu menyiapkan 300 posisi khusus tenaga lapangan yang akan bertugas di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
“Bea Cukai membutuhkan banyak petugas teknis di lapangan. Karena kekurangan personel, kami akan merekrut 300 lulusan SMA dari berbagai daerah. Rekrutmen dilakukan di wilayah masing-masing agar lebih efektif,” jelas Purbaya.
Dengan penambahan tenaga baru tersebut, DJBC diharapkan mampu memperkuat pengawasan di pintu masuk dan keluar barang, khususnya di pelabuhan, perbatasan, dan kawasan perdagangan yang membutuhkan personel tambahan.
Skema Hybrid dalam Seleksi CPNS 2026
Menurut Purbaya, seleksi CPNS 2026 akan menggabungkan jalur sekolah kedinasan dan jalur non-STAN. Ia menyebut mekanisme tersebut sebagai sistem rekrutmen “hybrid”, yang memberikan variasi akses bagi masyarakat dari latar pendidikan berbeda.
“Formasi tahun depan akan dibuka secara hybrid, ada dari STAN dan juga di luar STAN,” katanya.
Dasar Regulasi dan Rencana Jangka Panjang Kemenkeu
Rencana penerimaan pegawai baru tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan 2025–2029. Regulasi tersebut menegaskan bahwa Kemenkeu dapat menambah pegawai melalui CPNS jalur umum, sekolah kedinasan, serta pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Dalam aturan itu pula, Kemenkeu membuka kemungkinan penerapan skema rekrutmen aparatur fleksibel guna menjawab kebutuhan dinamis organisasi.
Kebutuhan Pegawai Meningkat Seiring Banyaknya ASN Pensiun
Data Human Resources Information System (HRIS) hingga 31 Desember 2024 menunjukkan bahwa Kemenkeu akan menghadapi gelombang pensiun cukup besar. Pada periode 2025–2029, sedikitnya 5.738 pegawai diproyeksikan memasuki batas usia pensiun.
Tak hanya itu, tren turnover dalam tiga tahun terakhir memperkirakan sekitar 2.010 pegawai akan keluar karena berbagai alasan selain pensiun. Kondisi tersebut membuat kementerian harus menyiapkan strategi rekrutmen lebih agresif agar pelayanan publik tetap optimal.
Dengan mempertimbangkan jumlah pegawai yang keluar dan kebutuhan organisasi, Kemenkeu memperkirakan pertumbuhan sumber daya manusia (SDM) dalam lima tahun ke depan hanya berkisar 0,01 persen hingga 0,50 persen per tahun. Evaluasi kebutuhan akan dilakukan secara berkala mengikuti perkembangan tugas dan beban kerja.
Kemenkeu menegaskan bahwa rekrutmen CPNS 2026 dirancang sebagai upaya menjaga stabilitas pelayanan dan memastikan regenerasi pegawai berjalan ideal. Pembukaan formasi bagi lulusan STAN dan SMA diharapkan mampu menjawab kebutuhan tenaga teknis di berbagai unit, terutama Bea Cukai, yang menghadapi beban pengawasan semakin kompleks.(Tim)









