KLIKINAJA, KERINCI – Pemerintah Desa Sungai Abu, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci meluncurkan program penanaman jagung sebagai langkah memperkuat ketahanan pangan lokal. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (10/12/2025) itu dilakukan di lahan seluas 0,5 hektare dan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan.
Program ini menjadi bagian dari strategi desa untuk menjaga ketersediaan pangan sekaligus membuka potensi ekonomi baru bagi masyarakat.
Agenda tanam jagung tersebut diikuti jajaran Polsek Air Hangat Timur ((AHT), perwakilan kecamatan, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Kolaborasi lintas lembaga itu dinilai penting untuk memastikan proses pengembangan pertanian berjalan sesuai rencana.
Selain memberikan dukungan secara teknis, kehadiran para pemangku kebijakan juga mempertegas komitmen bersama dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian desa.
Kepala Desa Sungai Abu, Antoni Rozi, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud keseriusan pemerintah desa dalam membangun kemandirian pangan.
“Penanaman jagung ini kami dorong sebagai langkah awal menuju desa yang mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Kami ingin masyarakat merasakan manfaat langsung dari hasil pertanian yang dikelola bersama,” ungkapnya.
Ia menyebut, pemerintah desa terus berupaya menciptakan lapangan usaha berbasis pertanian agar pendapatan warga dapat meningkat secara bertahap. Jagung dipilih karena mudah dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomi yang stabil.
Area tanam seluas setengah hektare itu dijadikan lokasi percontohan sebelum dilakukan perluasan ke lahan lainnya. PPL memberikan pendampingan terkait teknik budidaya, pemupukan, hingga pengelolaan lahan agar hasil panen lebih maksimal.
Menurut Antoni, kegiatan percontohan ini sangat penting sebagai acuan keberlanjutan program. Ia berharap hasilnya dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk mulai mengembangkan tanaman serupa di lahan masing-masing.
“Kami ingin menunjukkan bahwa sektor pertanian tetap menjanjikan, terutama jika dikelola dengan benar dan didukung teknologi yang tepat,” tambahnya.
Antoni Rozi optimistis bahwa program tersebut akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang, tidak hanya bagi ketersediaan pangan, tetapi juga terhadap perkembangan ekonomi desa.
Ia menegaskan bahwa Pemdes Sungai Abu akan terus mendorong berbagai inovasi pertanian yang melibatkan masyarakat secara langsung. Dukungan dari kecamatan, kepolisian, dan penyuluh pertanian disebutnya sebagai modal besar dalam menyukseskan program tersebut.
“Semoga ke depan, Sungai Abu bisa menjadi contoh desa yang berhasil memanfaatkan potensi pertaniannya untuk kesejahteraan warga,” tutupnya.
Ke depan, pemerintah desa berencana membuka lebih banyak ruang pendampingan pertanian, termasuk akses ke pelatihan, sarana produksi, dan peluang pemasaran. Dengan pendekatan yang terukur dan melibatkan banyak pihak, program ketahanan pangan diharapkan menjadi gerakan bersama yang berkelanjutan.(Dea)









