Sungai Penuh Perkuat Pengelolaan Sampah demi Lingkungan Berkelanjutan

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 14 November 2025 - 09:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Walikota Sungai Penuh Alfin dampingi tim pemantauan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tinjau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Renah Kayu Embun (RKE). Foto : Diskominfo Sungaipenuh

Walikota Sungai Penuh Alfin dampingi tim pemantauan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tinjau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Renah Kayu Embun (RKE). Foto : Diskominfo Sungaipenuh

KLIKINAJA, SUNGAIPENUH – Kota Sungai Penuh dikenal sebagai daerah kecil yang dikelilingi panorama alam menawan dan hutan tropis yang masih terjaga. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas wilayah kota ini mencapai sekitar 36.492 hektare dengan jumlah penduduk lebih dari 101 ribu jiwa. Menariknya, sekitar 69 persen dari wilayah tersebut masih berupa kawasan hutan, menjadikan Sungai Penuh salah satu daerah dengan tutupan hijau terbesar di Provinsi Jambi.

Secara administratif, kota ini terdiri atas delapan kecamatan dan 69 desa. Letaknya yang strategis di jantung kawasan Kerinci Raya membuat Sungai Penuh berkembang menjadi pusat aktivitas ekonomi, perdagangan, dan jasa. Kota ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Kerinci, serta dua provinsi lain yakni Sumatera Barat dan Bengkulu.

Namun, pesatnya perkembangan penduduk dan kebutuhan pembangunan menghadirkan tantangan baru. Dengan wilayah yang relatif sempit, Sungai Penuh menghadapi keterbatasan ruang untuk ekspansi horizontal. Kondisi tersebut membuat tata ruang kota harus diatur dengan cermat agar tidak menurunkan kualitas udara, air, maupun tanah.

Wali Kota Sungai Penuh, Alfin, menuturkan bahwa pengelolaan sampah menjadi isu prioritas dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Baca Juga :  Revitalisasi SD Sungai Penuh Tunjukkan Progres Terbaik Nasional

“Setiap hari, Sungai Penuh menghasilkan lebih dari 50 ton sampah. Pemerintah berkomitmen menjadikan kota ini bersih dan sehat melalui sistem pengelolaan sampah terpadu, pengembangan TPS3R, serta peningkatan kapasitas TPST,” ujarnya.

Ia menambahkan, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga partisipasi aktif masyarakat.

“Keterlibatan warga menjadi kunci utama. Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat menjaga lingkungan agar masa depan Sungai Penuh tetap hijau dan nyaman,” lanjutnya.

Untuk mewujudkan hal itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sungai Penuh terus berinovasi dalam sistem pengelolaan sampah perkotaan. Saat ini, proses pengumpulan dan pengangkutan sampah dilakukan secara terjadwal dan terintegrasi hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang telah memenuhi standar lingkungan.

Salah satu program unggulan DLH adalah pengembangan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) yang kini tersebar di 16 lokasi. Melalui fasilitas ini, sampah organik diolah menjadi pupuk kompos untuk mendukung sektor pertanian, sementara sampah anorganik didaur ulang agar tidak menumpuk di TPA. Selain itu, DLH juga mendorong masyarakat beralih ke bahan ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Baca Juga :  Menjelajah Surga Tersembunyi: 7 Tempat Wisata di Sikka NTT yang Lagi Hits dan Bikin Takjub!

Inovasi lain yang mendapat sambutan hangat dari warga adalah kehadiran Bank Sampah Mapan. Program ini mengajak masyarakat untuk memilah dan menabung sampah yang memiliki nilai ekonomis. Selain membantu menekan volume sampah, inisiatif tersebut juga membuka peluang ekonomi sirkular di tingkat rumah tangga.

Kepala DLH Kota Sungai Penuh, Wahyu Rahman Dedy, menegaskan pentingnya pendidikan lingkungan kepada warga agar kesadaran mengelola sampah tumbuh dari tingkat desa.

“Kami mendorong setiap desa memiliki kemampuan mandiri dalam pengelolaan sampah melalui TPS3R. Dengan begitu, terbentuk masyarakat yang mampu menciptakan ekonomi sirkular berbasis lingkungan,” jelasnya.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, Sungai Penuh berupaya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan. Meski ruang gerak terbatas, kota ini terus bergerak menuju masa depan yang bersih, hijau, dan berkelanjutan.

Upaya pemerintah dan masyarakat Sungai Penuh menjadi contoh bagaimana kota kecil dapat mengelola sampah secara efektif tanpa mengorbankan kelestarian alam. Dengan sinergi yang kuat, Sungai Penuh menegaskan komitmennya untuk menjadi kota ramah lingkungan di tengah pesatnya pembangunan wilayah Jambi.(Dea)

Berita Terkait

Revitalisasi SD Sungai Penuh Tunjukkan Progres Terbaik Nasional
Kejari Sungaipenuh Peringatkan Warga Soal Penipuan Online
Pemkot Sungai Penuh Buka Beasiswa 2025 untuk Mahasiswa Kurang Mampu, Ini Syarat-syaratnya
Ditunjuk Menjadi Ketua DPD PAN Sungaipenuh, Ini Kata Alfin 
Alfin Masih Galau, Bergabung ke PAN atau Gerindra
Penetapan Alfin Pimpin DPD PAN Sungaipenuh Menuai Polemik dari Pihak Keluarga
Isu Rotasi Pejabat Menguat, Wako Alfin Beri Sinyal Waktu Pelantikan Baru
Pemkot Sungai Penuh Susun APBD 2026 Berbasis Efisiensi dan Dampak Publik

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 13:00 WIB

Revitalisasi SD Sungai Penuh Tunjukkan Progres Terbaik Nasional

Senin, 17 November 2025 - 11:00 WIB

Kejari Sungaipenuh Peringatkan Warga Soal Penipuan Online

Senin, 17 November 2025 - 09:59 WIB

Pemkot Sungai Penuh Buka Beasiswa 2025 untuk Mahasiswa Kurang Mampu, Ini Syarat-syaratnya

Minggu, 16 November 2025 - 13:00 WIB

Ditunjuk Menjadi Ketua DPD PAN Sungaipenuh, Ini Kata Alfin 

Minggu, 16 November 2025 - 09:30 WIB

Alfin Masih Galau, Bergabung ke PAN atau Gerindra

Berita Terbaru

Sungai Penuh

Revitalisasi SD Sungai Penuh Tunjukkan Progres Terbaik Nasional

Senin, 17 Nov 2025 - 13:00 WIB

ILUSTRASI. Karyawan menunjukkan logam mulia emas murni di gerai Butik Emas Antam.

Nasional

Harga Emas Antam Menguat Tipis di Awal Pekan

Senin, 17 Nov 2025 - 12:00 WIB

Sungai Penuh

Kejari Sungaipenuh Peringatkan Warga Soal Penipuan Online

Senin, 17 Nov 2025 - 11:00 WIB