KLIKINAJA, SUNGAIPENUH – Sebuah kecelakaan tunggal kembali terjadi di ruas Jalan Lintas Sungai Penuh–Tapan, Selasa (3/12/2025) petang. Sebuah truk tangki bermuatan solar dilaporkan jatuh ke jurang sedalam sekitar 30 meter di KM 30 setelah kehilangan kendali saat melaju dari arah Tapan menuju Sungai Penuh. Insiden ini berlangsung sekitar pukul 17.00 WIB.
Dua orang di dalam kendaraan, yakni pengemudi Romi Wahyu Saputra (30) dan penumpang Bayu Segara (34), keduanya warga Desa Bungus, Teluk Kabung, Kota Padang, mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke Puskesmas BAB Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Berdasarkan informasi awal yang dihimpun kepolisian, truk Hino bernomor polisi BA 8084 IU itu mulanya berusaha menyalip kendaraan lain di depannya. Namun kondisi jalan yang sempit membuat manuver tersebut gagal dilakukan.
Ban kanan truk diduga turun ke bahu jalan, menyebabkan kendaraan oleng sebelum akhirnya terperosok ke jurang. Kerugian material dari kejadian ini diperkirakan mencapai sekitar Rp50 juta.
Petugas yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menyebutkan bahwa permukaan jalan di lokasi beraspal namun relatif sempit, tanpa rambu peringatan, dan hanya memiliki marka putus-putus. Area sekitar dikenal sebagai wilayah perkebunan yang kontur jalannya memiliki banyak tikungan.
Kasat Lantas Polres Kerinci, IPTU Into Sujarwo, menjelaskan bahwa kecelakaan diduga kuat dipicu keberanian pengemudi mengambil manuver berbahaya di ruas jalan yang tidak memadai untuk menyalip.
“Dari pemeriksaan awal, kecelakaan terjadi karena truk mencoba mendahului di ruas jalan yang tidak memungkinkan. Kami mengingatkan seluruh sopir agar memperhitungkan kondisi jalan sebelum melakukan manuver,” ujar IPTU Into Sujarwo.
Ia menambahkan bahwa jalur tersebut memang kerap menjadi lokasi kecelakaan, terutama bagi kendaraan besar yang kesulitan menjaga stabilitas di jalan menanjak, menurun, atau menyempit.
Pihak kepolisian menegaskan telah meningkatkan patroli sekaligus memetakan titik-titik yang dinilai sering menjadi lokasi kecelakaan. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi risiko insiden serupa, mengingat jalur Tapan merupakan salah satu akses utama yang dilalui kendaraan logistik.
“Keselamatan harus menjadi prioritas. Kami juga meminta masyarakat melapor jika menemukan kondisi jalan yang membahayakan pengguna,” kata IPTU Into Sujarwo.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa kendaraan yang mengalami kecelakaan tersebut dinilai dalam kondisi layak operasional, sementara sopir memiliki SIM B2 Umum, sehingga faktor kelalaian menjadi perhatian utama penyelidikan.
Kasat Lantas turut menyampaikan apresiasi kepada warga sekitar yang ikut mengevakuasi korban dari dasar jurang sebelum tim medis tiba. Respons cepat masyarakat dianggap sangat membantu proses penanganan awal.
“Kerja sama masyarakat sangat membantu penanganan di lapangan. Semoga kejadian serupa dapat diminimalisir ke depan,” tutupnya.
Kepolisian mengimbau seluruh pengemudi, terutama pengangkut bahan bakar dan kendaraan besar lainnya, agar menjaga kecepatan, mematuhi rambu, serta tidak memaksakan diri melakukan manuver saat kondisi jalan tidak memungkinkan.(Dea)









