KLIKINAJA, JAMBI – Upaya pengungkapan kasus kematian tragis Linceria Silalahi (51) di sebuah ruko kawasan Simpang Rimbo, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, mulai membuahkan hasil. Setelah hampir dua pekan melakukan penyelidikan intensif, tim gabungan dari Ditreskrimum Polda Jambi, Polresta Jambi, dan Polsek Kota Baru berhasil menangkap satu orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Penangkapan ini dilakukan pada Jumat (5/12/2025) di wilayah Kabupaten Muaro Jambi. Tersangka berinisial EG (Efendi Gusriyadi) kini menjalani pemeriksaan mendalam di Mapolda Jambi untuk mengungkap perannya dalam kasus ini.
Direktur Reskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Jimmy Christian Samma, memastikan bahwa penangkapan EG baru langkah awal. Dari hasil penyidikan sementara, polisi menduga kuat bahwa pembunuhan Linceria tidak dilakukan seorang diri.
Menurut Jimmy, sedikitnya terdapat tiga pelaku yang berperan dalam menyusun rencana, memetakan lokasi, hingga melaksanakan aksi kejahatan di dalam ruko korban. Analisis awal juga mengarah pada motif perampokan karena terdapat sejumlah barang berharga yang hilang.
“Kami menduga ada pelaku lain yang masih berkeliaran. Peran masing-masing masih kami telusuri, termasuk siapa yang menjadi eksekutor,” ujar Jimmy.
Ia menambahkan, penyidik telah mengantongi beberapa petunjuk penting dari rekaman CCTV, barang bukti, serta keterangan saksi yang melihat aktivitas mencurigakan sebelum kejadian.
Pemeriksaan terhadap EG mengungkap indikasi awal bahwa kelompok ini telah terlebih dahulu mempelajari rutinitas korban dan kondisi ruko. Salah satu pelaku diduga berperan sebagai pengamat atau “tukang gambar” untuk memastikan waktu yang tepat memasuki bangunan tanpa diketahui warga sekitar.
Namun aksi yang semula diarahkan untuk pencurian tersebut berubah menjadi pembunuhan brutal. Berdasarkan hasil autopsi, korban mengalami luka serius akibat hantaman benda tajam di bagian kepala dan wajah, yang menyebabkan korban tewas di tempat.
Korban pertama kali ditemukan pada Senin (24/11/2025) pagi. Kakak korban, Reni Ermida Silalahi (54), datang ke ruko lantaran merasa curiga karena Linceria tidak menjawab panggilannya sejak malam sebelumnya.
Reni kemudian memeriksa bagian samping rumah dan mendapati pintu dapur dalam keadaan terbuka. Saat masuk bersama anggota keluarga lainnya, mereka menemukan Linceria tergeletak bersimbah darah di dalam ruko.
“Sudah ku panggil berkali-kali tidak ada jawaban. Pas kami masuk lewat belakang, langsung terlihat dia tergeletak, darah di mana-mana,” ungkap Reni, mengenang momen mengejutkan itu.
Penemuan tersebut langsung dilaporkan ke polisi, dan area ruko kemudian dipasangi garis polisi untuk pemeriksaan forensik.
Hingga saat ini tim penyidik masih terus mengurai rangkaian peristiwa yang terjadi pada malam pembunuhan. Pemeriksaan intensif terhadap tersangka EG diharapkan membuka peran pelaku lain serta memastikan motif sebenarnya.
Polisi juga terus mengembangkan penyelidikan terhadap dugaan keterlibatan jaringan pelaku pencurian lintas daerah. Sejumlah saksi tambahan telah dipanggil untuk memperkuat pembuktian.
Kombes Jimmy memastikan bahwa pihaknya berkomitmen menuntaskan kasus ini. “Kami bekerja maksimal. Siapa pun yang terlibat akan kami kejar sampai tertangkap,” tegasnya.
Kasus tewasnya Linceria Silalahi masih menjadi perhatian masyarakat Jambi. Penangkapan satu tersangka memberi harapan bahwa seluruh pelaku segera terungkap. Polisi mengimbau warga yang mengetahui informasi tambahan agar melapor demi mempercepat proses pengungkapan kasus ini.(Tim)









