KLIKINAJA – Gubernur Aceh Muzakkir Manaf tak mampu menahan rasa haru saat menceritakan kembali kedahsyatan banjir bandang dan longsor yang melanda wilayahnya pada Selasa (25/11/2025). Dalam Apel Tim Recovery Bencana di Lanud Sultan Iskandar Muda, Sabtu (29/11), ia terlihat mengusap air mata ketika mengungkapkan kondisi sejumlah kampung yang hilang dihantam terjangan air.
Momen tersebut terekam dalam sebuah video yang kemudian menyebar luas di berbagai platform media sosial. Publik figur seperti Inul Daratista dan Ustaz Yusuf Mansur ikut mengunggah potongan video itu, membuat pernyataan sang gubernur menjadi perhatian nasional.
Empat Kampung Lenyap Dihantam Arus
Dalam sambutannya, Muzakkir Manaf mengatakan sedikitnya empat kampung lenyap tanpa jejak setelah diterjang banjir bandang dan longsor yang merusak 18 kabupaten/kota di Aceh. Ia menyebut Sawang dan Jambo Aye di Aceh Utara, serta kawasan Peusangan di Bireuen sebagai daerah yang terdampak paling parah.
“Malam itu ada empat kampung lagi yang hilang entah ke mana. Aceh seperti kembali mengalami tsunami kedua,” ujarnya dengan suara bergetar, menggambarkan betapa masifnya dampak bencana yang terjadi.
Gubernur menuturkan, selain merusak pemukiman warga, banjir juga memutus akses darat ke sejumlah wilayah terpencil. Kondisi ini menyebabkan bantuan logistik sulit menjangkau para penyintas, terutama mereka yang telah terisolasi selama berhari-hari.
Distribusi Bantuan Terkendala Akses
Muzakkir menegaskan bahwa seluruh jajaran pemerintah daerah kini memfokuskan upaya untuk membuka kembali jalur yang tertutup material longsor. Menurutnya, percepatan rekonstruksi akses darat penting agar distribusi bantuan tidak terhenti.
“Tugas kita adalah memastikan masyarakat terdampak mendapatkan pelayanan secepat mungkin. Tidak boleh ada jeda kemanusiaan,” tegasnya.
Sebelumnya, Bupati Aceh Timur mengungkapkan bahwa sejumlah warga di daerahnya sempat tidak makan selama dua hari karena bantuan belum bisa masuk akibat tingginya debit banjir. Kondisi itu terjadi karena akses menuju beberapa desa masih terendam dan belum dapat dilalui kendaraan.
Korban Jiwa Terus Bertambah
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Minggu (30/11/2025), total 96 orang meninggal dunia dan 75 lainnya masih dinyatakan hilang. Korban tersebar di Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam, hingga Nagan Raya.
BPBD dan tim SAR gabungan masih melakukan pencarian dan pembersihan material longsor di sejumlah titik yang sulit dijangkau. Sementara itu, ribuan warga mengungsi ke pos-pos darurat yang disiapkan pemerintah daerah dan relawan.
Aceh Berduka, Pemerintah Fokus Pemulihan
Seiring situasi yang terus berkembang, Pemerintah Aceh menetapkan fokus utama pada penanganan darurat, mulai dari evakuasi warga terisolasi, pemulihan jaringan listrik dan air bersih, hingga percepatan pembukaan akses distribusi logistik.
Gubernur Muzakkir Manaf menekankan bahwa seluruh instansi baik sipil maupun militer harus bergerak cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran. Ia meminta dukungan penuh pemerintah pusat agar pemulihan bisa dilakukan menyeluruh.
“Ini pekerjaan besar. Kita harus memastikan penanganan darurat berjalan maksimal sebelum memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujarnya.(Tim)









