Hari Bahasa Isyarat Internasional 2025: Sejarah, Tema, dan Maknanya

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 23 September 2025 - 12:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi poster Hari Bahasa Isyarat Internasional yang diperingati setiap tanggal 23 September (Foto: Freepik)

Ilustrasi poster Hari Bahasa Isyarat Internasional yang diperingati setiap tanggal 23 September (Foto: Freepik)

Britainaja, Jakarta – Dunia kembali memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional pada Selasa, 23 September 2025. Peringatan tahunan ini menjadi simbol pengakuan global terhadap hak-hak komunitas Tunarungu, termasuk di Indonesia.

Hari Bahasa Isyarat Internasional pertama kali di tetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui resolusi pada 2017. Setahun kemudian, tepatnya pada 2018, peringatan ini resmi di gelar untuk pertama kalinya.

Adapun pemilihan tanggal 23 September memiliki makna khusus. Tanggal tersebut bertepatan dengan berdirinya World Federation of the Deaf (WFD) pada 1951, sebuah organisasi internasional yang sejak awal konsisten memperjuangkan pengakuan bahasa isyarat sebagai sarana komunikasi sah.

Lebih jauh, bahasa isyarat tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga merepresentasikan identitas budaya komunitas Tunarungu. Saat ini, terdapat lebih dari 300 bahasa isyarat yang di gunakan di berbagai belahan dunia. Di Indonesia sendiri, di kenal dua sistem utama, yakni Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI).

Baca Juga :  BMKG: Prakiraan Cuaca Ibu Kota Provinsi 26 September 2025

PBB menegaskan bahwa bahasa isyarat merupakan bagian penting dari hak asasi manusia. Karena itu, melalui momentum peringatan ini, masyarakat global di ingatkan kembali akan pentingnya menghargai keragaman komunikasi sekaligus mendukung kesetaraan bagi penyandang disabilitas pendengaran.

Pada 2025, peringatan Hari Bahasa Isyarat mengusung tema “Tidak Ada Hak Asasi Manusia Tanpa Hak Bahasa Isyarat.” Tema ini menekankan bahwa pengakuan bahasa isyarat adalah hak fundamental yang wajib di jamin setiap negara.

Federasi Tunarungu Dunia mencatat ada lebih dari 70 juta penyandang Tunarungu di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, lebih dari 80 persen tinggal di negara berkembang, dengan penggunaan ratusan variasi bahasa isyarat sesuai konteks budaya masing-masing.

Baca Juga :  5 Siswa MTsN 1 Sungai Penuh Tembus OMI Jambi

Selain itu, pengakuan terhadap bahasa isyarat juga di tegaskan dalam Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas. Konvensi tersebut mengharuskan negara-negara pihak untuk memfasilitasi pembelajaran bahasa isyarat sekaligus memperkuat identitas linguistik komunitas Tunarungu.

Tidak hanya itu, terdapat pula bahasa isyarat internasional yang biasa di gunakan dalam forum global maupun interaksi antarbangsa. Kehadirannya semakin menegaskan bahwa bahasa isyarat memiliki kedudukan sejajar dengan bahasa lisan.

Dengan demikian, Hari Bahasa Isyarat Internasional tidak bisa dipandang sekadar peringatan simbolis. Lebih dari itu, momen ini menjadi pengingat penting bagi dunia untuk terus memperjuangkan kesetaraan, inklusi sosial, dan perlindungan hak asasi manusia bagi komunitas Tunarungu.

Melalui peningkatan kesadaran masyarakat, di harapkan bahasa isyarat semakin di terima secara luas serta di manfaatkan sebagai jembatan komunikasi yang mampu menyatukan perbedaan. (Tim)

Berita Terkait

Tiga Bangunan Ikonik Bandung Resmi Jadi Cagar Budaya Nasional
TPST Baru di Sungai Penuh, Solusi Atasi Sampah Kota
Kerinci Capai Target PTSL 2025, 1.000 Sertipikat Tanah Terbit
Barcelona Tumbangkan Real Oviedo 3-1 di Liga Spanyol
BMKG: Prakiraan Cuaca Ibu Kota Provinsi 26 September 2025
Dua Oknum Polisi dan Tiga Warga Jambi Ditangkap Kasus Illegal Tapping
Alcaraz Ungkap Strategi Hadapi Sinner Jelang Japan Open
Kapan SK PPPK Paruh Waktu 2025 Terbit? Ini Bocorannya

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 12:03 WIB

Tiga Bangunan Ikonik Bandung Resmi Jadi Cagar Budaya Nasional

Jumat, 26 September 2025 - 21:53 WIB

TPST Baru di Sungai Penuh, Solusi Atasi Sampah Kota

Jumat, 26 September 2025 - 20:12 WIB

Kerinci Capai Target PTSL 2025, 1.000 Sertipikat Tanah Terbit

Jumat, 26 September 2025 - 09:03 WIB

Barcelona Tumbangkan Real Oviedo 3-1 di Liga Spanyol

Kamis, 25 September 2025 - 16:20 WIB

Dua Oknum Polisi dan Tiga Warga Jambi Ditangkap Kasus Illegal Tapping

Berita Terbaru

Rumah Inggit Ganarsih di Kota Bandung yang dijadikan Cagar Budaya baru oleh Kementerian Kebudayaan (Foto: Dokumentasi/Kementerian Kebudayaan)

Nasional

Tiga Bangunan Ikonik Bandung Resmi Jadi Cagar Budaya Nasional

Sabtu, 27 Sep 2025 - 12:03 WIB

TPST Baru di Sungai Penuh, Solusi Atasi Sampah Kota (Foto:  Humas)

Daerah

TPST Baru di Sungai Penuh, Solusi Atasi Sampah Kota

Jumat, 26 Sep 2025 - 21:53 WIB

Panduan Wisata Lengkap ke Bali Akhir Tahun 2025 (Foto: gardaoto)

Traveler

Panduan Wisata Lengkap ke Bali Akhir Tahun 2025

Jumat, 26 Sep 2025 - 10:35 WIB

Pemain Barcelona Gerrard Martib (kanan) dibayangi pemain Oviedo Leander Dendoncker dalam lanjutan La Liga di Stadion Carlos Tartiere, Jumat (26/9/2025) dini hari WIB (Foto: Instagram @fcbarcelona)

Internasional

Barcelona Tumbangkan Real Oviedo 3-1 di Liga Spanyol

Jumat, 26 Sep 2025 - 09:03 WIB