Klikinaja – Jika Anda ingin merasakan suasana Jakarta tempo dulu, tak perlu mesin waktu, cukup berkunjung ke Kota Tua Jakarta.
Kawasan yang juga dikenal sebagai “Old Batavia” ini menawarkan pengalaman unik: deretan bangunan kolonial, suasana klasik, dan cerita sejarah yang terasa hidup di setiap sudutnya.
Meski dikelilingi gedung pencakar langit dan kemacetan ibu kota, Kota Tua tetap menjadi ruang nostalgia yang menenangkan. Banyak wisatawan datang bukan hanya untuk berfoto, tapi juga untuk mengenang perjalanan panjang sejarah Jakarta yang berawal dari sini.
Sejarah Kota Tua Jakarta: Dari Batavia ke Ibu Kota Modern
Kota Tua dulunya adalah pusat pemerintahan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) sejak abad ke-17.
Saat itu, kawasan ini menjadi jantung perdagangan Asia Tenggara dan dikenal dengan sebutan Batavia, kota yang dijuluki “Permata Timur”.
Bangunan-bangunan megah bergaya Eropa dibangun di sepanjang Kali Besar. Balai Kota, kantor dagang, gereja, dan pelabuhan menjadi saksi aktivitas kolonial Belanda yang kala itu menguasai jalur rempah Nusantara.
Kini, bangunan-bangunan itu masih berdiri, sebagian beralih fungsi menjadi museum dan ruang publik yang ramai dikunjungi wisatawan.
Tempat-Tempat Wajib Dikunjungi di Kota Tua Jakarta
Berjalan di kawasan ini seperti membuka lembaran sejarah Indonesia. Berikut beberapa spot yang wajib disinggahi saat berwisata ke Kota Tua Jakarta:
Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah)
Bangunan ini dulunya adalah Balai Kota Batavia pada tahun 1710. Sekarang menjadi museum dengan koleksi ratusan benda bersejarah, mulai dari perabot kolonial, peta kuno, hingga senjata peninggalan VOC.
Alamat: Jl. Taman Fatahillah No.1, Jakarta Barat
Tiket: Rp5.000 (dewasa) | Rp2.000 (anak-anak)
Jam buka: Selasa–Minggu, 09.00–15.00 WIB
Museum Wayang
Museum ini menampilkan berbagai koleksi wayang dari Indonesia dan luar negeri, termasuk wayang kulit, golek, hingga boneka klasik Eropa. Uniknya, bangunan museum ini dulunya adalah gereja Belanda abad ke-17.
Jl. Pintu Besar Utara No.27, Jakarta Barat
Museum Bank Indonesia
Bangunan megah bergaya art deco ini pernah menjadi kantor De Javasche Bank, cikal bakal Bank Indonesia. Di dalamnya terdapat pameran interaktif tentang sejarah ekonomi dan sistem keuangan Indonesia.
Jl. Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat
Tiket masuk: Gratis!
Museum Bank Mandiri
Berdiri di seberang Museum BI, tempat ini juga menyimpan kisah perkembangan dunia perbankan. Ruang brankas, mesin ketik kuno, dan peralatan perbankan klasik masih dipertahankan keasliannya.
Jembatan Kota Intan
Salah satu ikon Kota Tua yang paling fotogenik. Dibangun pada tahun 1628, jembatan ini dulunya berfungsi untuk mengangkat kapal yang melintas di Kali Besar. Kini menjadi spot favorit para fotografer dan pasangan yang ingin prewedding.
Nikmati Suasana Malam Kota Tua Jakarta
Siapa bilang wisata sejarah hanya seru di siang hari? Saat malam tiba, Kota Tua justru memancarkan pesona yang berbeda.
Lampu-lampu jalan berpadu dengan cahaya temaram dari bangunan tua menciptakan nuansa romantis nan misterius.
Kafe-kafe seperti Café Batavia dan Historia Food & Bar menjadi tempat nongkrong favorit. Dari jendela besar Café Batavia, Anda bisa menikmati pemandangan Lapangan Fatahillah yang ramai sambil menyeruput kopi dan menikmati musik jazz.
Cara Menuju ke Kota Tua Jakarta
Lokasi: Taman Fatahillah, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat
Google Maps: Lihat di sini
Akses Transportasi Umum:
-
KRL Commuter Line: Turun di Stasiun Jakarta Kota (5 menit jalan kaki ke pusat kawasan)
-
TransJakarta: Naik koridor 1 (Blok M – Kota) dan turun di Halte Kota
-
Ojek online atau taksi: Cukup masukkan “Kota Tua Jakarta” sebagai tujuan
Fasilitas dan Aktivitas Seru di Sekitar Kota Tua
Selain berkeliling museum, banyak hal menarik yang bisa dilakukan:
-
Sewa sepeda ontel dengan biaya Rp20.000–Rp25.000/jam
-
Hunting foto dengan latar bangunan kolonial
-
Ngopi santai di kafe bersejarah
-
Belanja suvenir dan pernak-pernik klasik
-
Menikmati pertunjukan seniman jalanan di Lapangan Fatahillah
Fasilitas umum juga sudah cukup lengkap — mulai dari area parkir, toilet, mushola, hingga tempat duduk di taman.
Kisah dan Fakta Unik Kota Tua
-
Dikenal juga dengan nama Old Batavia karena merupakan pusat kota kolonial Belanda.
-
Menjadi lokasi syuting berbagai film Indonesia seperti Soekarno dan Jakarta Hati.
-
Terdapat lebih dari 20 bangunan bersejarah di area seluas 1,3 km².
-
Kota Tua sempat dijuluki “Queen of the East” oleh pelaut Eropa pada abad ke-17.
Upaya Revitalisasi: Merawat Sejarah di Tengah Modernisasi
Beberapa tahun terakhir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian Pariwisata dan komunitas heritage aktif melakukan revitalisasi di kawasan Kota Tua.
Mulai dari mempercantik trotoar, memperbaiki fasad bangunan, hingga menambah ruang terbuka publik agar wisatawan lebih nyaman berkunjung.
Tak jarang, acara seperti Jakarta Old Town Festival atau pameran seni di adakan untuk menarik generasi muda mengenal warisan sejarah bangsanya.
Tips Bagi Wisatawan yang Ingin ke Kota Tua
-
Datang pagi atau menjelang sore agar tidak terlalu panas.
-
Gunakan pakaian ringan dan nyaman untuk berjalan jauh.
-
Siapkan uang tunai kecil untuk tiket museum atau jajan.
-
Hindari akhir pekan jika ingin suasana lebih sepi.
-
Bawa kamera atau ponsel dengan baterai penuh, setiap sudut di sini layak di abadikan!
Sejarah yang Tetap Bernapas di Jantung Jakarta
Kota Tua Jakarta bukan sekadar deretan bangunan tua, ia adalah memori kolektif bangsa.
Setiap dinding, jendela, dan lorongnya menyimpan kisah masa lalu yang membentuk identitas ibu kota hari ini.
Bagi siapa pun yang ingin mengenal sejarah Jakarta secara lebih dekat, wisata sejarah Kota Tua Jakarta adalah perjalanan yang tak boleh di lewatkan.
Sudah pernah mampir ke Kota Tua? Tulis pengalamanmu di kolom komentar!
Yuk, bagikan artikel ini biar makin banyak orang tahu bahwa Jakarta punya “harta karun sejarah” yang masih hidup hingga kini. (End)
