KLIKINAJA, KERINCI – Pencarian korban kecelakaan mobil yang jatuh ke jurang di Desa Muaro Emat, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, akhirnya dinyatakan selesai pada Minggu (8/12). Dua korban yang sebelumnya hilang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada aliran Sungai Panetai, berjarak puluhan kilometer dari titik kendaraan terperosok.
Operasi pencarian yang berlangsung selama beberapa hari tersebut menjadi perhatian publik karena medan lokasi yang ekstrem. Mobil nahas itu diketahui terjun ke jurang hingga terbawa arus sungai, membuat pencarian korban membutuhkan waktu dan upaya yang intensif dari tim SAR gabungan.
Dua Korban Ditemukan Puluhan Kilometer dari Lokasi Jatuhnya Mobil
Korban pertama yang berhasil ditemukan adalah Yogi (30). Ia terdeteksi pada Minggu pagi sekitar pukul 09.30 WIB di Desa Guguk, Kecamatan Renah Pemberap, Kabupaten Merangin. Lokasi itu berjarak sekitar 43 kilometer dari titik kendaraan jatuh. Kondisi sungai yang deras diyakini menjadi penyebab tubuh korban terseret begitu jauh.
Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB, korban kedua bernama Alam ditemukan di titik berbeda yang berjarak sekitar 42 kilometer dari lokasi kejadian. Kedua jenazah kemudian dibawa menggunakan ambulans menuju RSUD Bangko untuk proses identifikasi dan penanganan lanjutan.
Dengan diketemukannya dua korban tersebut, seluruh orang yang berada dalam kendaraan telah berhasil dievakuasi. Hal ini sekaligus menandai berakhirnya operasi pencarian yang dilakukan sejak laporan pertama diterima.
Medan Sulit, Arus Deras Sungai Jadi Tantangan Utama
Kepala Kantor SAR Jambi, Adah Sudarsa, S.T., menyampaikan bahwa jarak penemuan kedua korban menggambarkan betapa kuatnya arus Sungai Panetai. Kondisi ini memperberat pencarian dan memperluas area penyisiran.
Menurut Adah, tim SAR menerapkan tiga metode utama untuk mempercepat proses pencarian. Pertama, pemantauan udara menggunakan drone guna memetakan area sungai dan potensi lokasi penemuan. Kedua, penyisiran melalui jalur darat dan tebing menggunakan teknik vertical rescue. Ketiga, pencarian melalui sungai menggunakan perahu karet dan teknik rafting menyusuri arus sungai hingga ke wilayah perbatasan.
“Dengan ditemukannya seluruh korban, operasi SAR kami resmi tutup. Terima kasih kepada seluruh unsur yang telah bekerja tanpa henti dalam beberapa hari terakhir,” ujarnya.
Sinergi Banyak Pihak Mempercepat Evakuasi
Operasi SAR melibatkan berbagai instansi, mulai dari Pos SAR Kerinci, Kantor SAR Jambi, TNI, Polsek Batang Merangin, Polsek Sungai Manau, Brimob Merangin, BPBD Kerinci, hingga masyarakat sekitar. Sejumlah peralatan pendukung seperti drone, rubber boat, Rescue D-Max, dan peralatan navigasi juga digunakan untuk memaksimalkan hasil pencarian.
Kerja sama lintas instansi ini dinilai menjadi salah satu faktor yang mempercepat keberhasilan operasi, meski medan yang dihadapi sangat menantang dan area pencarian terus meluas.
Imbauan Kewaspadaan Menghadapi Cuaca Ekstrem
Menutup pernyataannya, Adah mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melintas di jalur pegunungan dan daerah rawan longsor. Musim hujan yang disertai potensi bencana hidrometeorologi dapat meningkatkan risiko kecelakaan maupun kondisi darurat lainnya.(Tim)









