Swasembada Pangan 2025 Dievaluasi, Pemkot Soroti Kesenjangan Teknologi dan Distribusi Pupuk

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 5 Desember 2025 - 14:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Kota Sungai Penuh kembali meninjau pelaksanaan program Swasembada Pangan 2025 melalui kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) bersama Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BPMP) Jambi pada Kamis (4/12).

Pemerintah Kota Sungai Penuh kembali meninjau pelaksanaan program Swasembada Pangan 2025 melalui kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) bersama Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BPMP) Jambi pada Kamis (4/12).

KLIKINAJA, SUNGAI PENUH – Upaya mewujudkan swasembada pangan 2025 kembali dievaluasi Pemerintah Kota Sungai Penuh bersama Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BPMP) Jambi. Dalam pertemuan monitoring dan evaluasi (Monev) di Aula Kantor Wali Kota, Kamis (4/12), pemkot menekankan pentingnya pembenahan di sektor hulu agar target produksi dapat tercapai.

Evaluasi ini tidak hanya membahas progres program, tetapi juga mengidentifikasi persoalan nyata yang dihadapi petani. Dua isu utama muncul, yakni rendahnya pemanfaatan teknologi modern serta distribusi sarana produksi yang belum sepenuhnya lancar.

Baca Juga :  Kota Sungai Penuh Peringati HUT ke-17: Spirit Baru Menuju Sungai Penuh Juara

Wali Kota Alfin menilai peningkatan produktivitas tak bisa dilepaskan dari adopsi teknologi pertanian. Ia menyebut masih ada gap kemampuan dan fasilitas yang harus ditutup melalui pendampingan intensif dari BPMP Jambi. “Penguatan kapasitas petani dan optimalisasi alsintan jadi kunci peningkatan produksi,” ungkapnya.

Wakil Wali Kota Azhar Hamzah menambahkan bahwa ketersediaan pupuk dan air irigasi masih menjadi titik kritis yang mempengaruhi output pertanian. Menurutnya, sejumlah wilayah produktif memerlukan penanganan distribusi pupuk yang lebih rapi serta jaminan pasokan air pada musim tanam.

Baca Juga :  Pemkot Sungai Penuh Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman Bencana Alam

“Ketika sarana produksi tersendat, maka intensifikasi tidak berjalan maksimal. Kita harus memastikan kebutuhan dasar petani terpenuhi agar program tidak hanya sekadar rencana,” ujar Azhar.

Melalui Monev ini, Pemkot Sungai Penuh berupaya mengarahkan kembali strategi swasembada pangan 2025 agar lebih tepat sasaran. Hasil evaluasi akan menjadi dasar penyusunan langkah korektif, mulai dari peningkatan pendampingan teknis hingga perbaikan sistem distribusi kebutuhan pertanian.(Tim)

Berita Terkait

Odong-Odong Masuk Jurang di KM 30 Sungai Penuh, Dua Tewas dan Belasan Luka
Pemkot Tetapkan 100 Penerima Beasiswa Sungai Penuh Juara 2025
Penguatan PAD 2025, Wako Alfin Tekankan Pembenahan Data dan Teknologi Pajak Daerah
Pengangguran di Sungai Penuh 2025 Turun, Ekonomi Daerah Kian Membaik
Gerakan Peduli Sumbar, Mamak Nanti VIII Sungaipenuh – Kerinci Galang Donasi
Truk Tangki Solar Terjun ke Jurang di Jalan Tapan, Dua Orang Terluka
Sungai Penuh Dinilai Komisi Informasi Jambi dalam Monev Keterbukaan Informasi 2025
Normalisasi Dua Sungai Utama Dipercepat, Risiko Banjir Sungai Penuh Diwaspadai

Berita Terkait

Minggu, 7 Desember 2025 - 07:20 WIB

Odong-Odong Masuk Jurang di KM 30 Sungai Penuh, Dua Tewas dan Belasan Luka

Sabtu, 6 Desember 2025 - 17:00 WIB

Pemkot Tetapkan 100 Penerima Beasiswa Sungai Penuh Juara 2025

Jumat, 5 Desember 2025 - 14:00 WIB

Swasembada Pangan 2025 Dievaluasi, Pemkot Soroti Kesenjangan Teknologi dan Distribusi Pupuk

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:00 WIB

Penguatan PAD 2025, Wako Alfin Tekankan Pembenahan Data dan Teknologi Pajak Daerah

Kamis, 4 Desember 2025 - 17:00 WIB

Pengangguran di Sungai Penuh 2025 Turun, Ekonomi Daerah Kian Membaik

Berita Terbaru