Klikinaja – Topan Bualoi yang melanda kawasan utara dan tengah Vietnam pada Senin (29/9/2025) menimbulkan korban jiwa serta kerusakan luas. Sedikitnya 19 orang meninggal dunia, 13 masih hilang, sementara 88 orang lainnya di laporkan mengalami luka-luka.
Pemerintah Vietnam mengevakuasi lebih dari 30 ribu warga ke lokasi aman guna mencegah jatuhnya korban tambahan. Ribuan orang harus meninggalkan rumah mereka akibat banjir dan hujan deras yang menyertai badai.
Menurut laporan Kementerian Pertanian dan Lingkungan Vietnam, lebih dari 105 ribu rumah mengalami kerusakan, sebagian besar roboh di terjang angin kencang. Wilayah Ha Tinh dan Nghe An menjadi daerah yang paling terdampak.
Topan yang juga di kenal sebagai “Badai Nomor 10” ini menimbulkan kerusakan infrastruktur yang cukup serius. Jalur transportasi terganggu, termasuk sektor penerbangan. Data resmi mencatat 42 penerbangan terpaksa di batalkan dan 51 lainnya di tunda.
Selain itu, sawah dan lahan pertanian ikut hancur, terutama padi yang menjadi sumber penghidupan utama petani setempat. Kerusakan ini di perkirakan menambah beban ekonomi di kawasan terdampak.
Bualoi di sebut sebagai salah satu badai dengan pergerakan tercepat di Laut Timur. Dalam tiga hari, antara 26–28 September, badai menempuh lebih dari 1.000 kilometer sebelum menghantam daratan Vietnam bagian utara dan tengah.
Pemerintah setempat kini fokus melakukan operasi penyelamatan serta distribusi bantuan bagi warga terdampak. Prioritas utama adalah memastikan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan tempat tinggal sementara terpenuhi.
Sebelum memasuki Vietnam, Topan Bualoi lebih dulu melanda Filipina. Sedikitnya 26 orang di laporkan tewas, sementara lebih dari dua juta jiwa terdampak secara langsung.
Badai ini juga muncul setelah Topan Super Ragasa yang sebelumnya menewaskan lebih dari 20 orang di Taiwan dan Filipina. Rangkaian badai tersebut menandai tingginya potensi bencana hidrometeorologi di kawasan Asia Tenggara pada tahun ini.
Pemerintah Vietnam mengerahkan tim penyelamat dan relawan di berbagai wilayah terdampak. Langkah cepat di lakukan untuk mengevakuasi korban, memperbaiki jaringan listrik, serta membersihkan akses jalan yang terhambat longsor maupun banjir.
Meski situasi mulai terkendali, otoritas setempat tetap mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi bencana susulan. Hujan dengan intensitas tinggi masih berpeluang mengguyur beberapa wilayah dalam beberapa hari ke depan.









