Klikinaja, Denpasar – Pulau Dewata tak hanya dikenal lewat pantai dan lanskap alamnya yang indan dan memukau saja, tetapi juga melalui 247 desa wisata yang tersebar di berbagai penjuru Bali. Masing-masing desa menyuguhkan keunikannya tersendiri, menjadikan kunjungan ke setiap desa sebagai pengalaman yang berbeda, berkesan dan tak terlupakan.
Salah satu contoh desa wisata yang telah dikenal luas adalah Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli. Desa ini mempertahankan konsep berbasis masyarakat dan selaras dengan alam, sejalan dengan filosofi Tri Hita Karana yang menekankan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.
Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Provinsi Bali, I Made Mendra, menegaskan bahwa desa wisata memiliki peran penting dalam mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. Menurutnya, pengembangan sektor pariwisata desa tidak boleh menggerus adat dan kebiasaan masyarakat yang menjadi identitas utama desa tersebut.
“Bali adalah destinasi yang tidak tergantikan. Wisatawan datang ke sini bukan hanya untuk melihat pemandangan, tetapi mencari pengalaman yang otentik,” ungkap Mendra dalam sebuah dialog di Denpasar, Sabtu (10/5/2025).
Ia menambahkan, daya tarik Bali tak lepas dari kekayaan tradisi dan budaya yang masih terjaga dengan baik hingga kini. Hal ini membuat banyak wisatawan tertarik untuk mengenal dan memahami kearifan lokal yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.
Senada dengan Mendra, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bali, Nengah Moneng, juga menyoroti karakter khas dari setiap desa wisata yang mampu menarik minat wisatawan. Menurutnya, kekuatan desa-desa wisata terletak pada kelestarian adat dan budaya lokal yang tetap terjaga meski pariwisata terus berkembang.
“Desa Penglipuran menjadi contoh nyata bagaimana sebuah destinasi wisata tetap bisa mempertahankan jati diri budaya lokalnya. Meskipun populer, desa ini tetap menjaga struktur sosial, lingkungan, serta nilai-nilai budayanya,” ujar Moneng.
Dengan pendekatan yang berbasis masyarakat dan berwawasan lingkungan, desa wisata di Bali terus menjadi destinasi unggulan yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga menyentuh hati para pengunjung melalui nilai-nilai lokal yang autentik. (Wd)