KLIKINAJA, KERINCI – Seorang warga Desa Tanjung Pauh Mudik, Kecamatan Larik Mudik, Kabupaten Kerinci, tengah berjuang mempertahankan hidup setelah hampir setahun melawan penyakit paru-paru kronis. Rahman, yang kini dalam kondisi lemah dan sulit bergerak, membutuhkan dukungan medis serta biaya perawatan yang terus meningkat.
Kondisi pria tersebut memburuk sejak 11 bulan terakhir. Berat badannya menurun drastis dan kekuatan fisiknya hampir habis. Untuk sekadar duduk pun Rahman membutuhkan bantuan, sementara napasnya hanya terbantu melalui suplai oksigen yang harus tersedia sepanjang hari.
Perjuangan Panjang dan Biaya yang Kian Membengkak
Istrinya, Sri Dewi Harni, menceritakan bahwa Rahman sepenuhnya bergantung pada alat oksigen. Dalam sehari, ia bisa menghabiskan hingga empat tabung dengan harga satuan antara Rp60.000 sampai Rp100.000. Kebutuhan tersebut tidak bisa ditunda, sementara kemampuan ekonomi keluarga semakin menipis.
Demi melanjutkan pengobatan, keluarga telah menjual sebagian besar harta benda yang mereka miliki. Mulai dari ladang, peralatan pertanian, hingga dua sepeda motor yang menjadi penunjang aktivitas sehari-hari. Satu-satunya motor yang semula masih dipertahankan pun terpaksa dilepas karena kebutuhan biaya medis tidak kunjung mereda.
“Kami sudah berusaha sejauh mungkin. Tidak ada lagi yang tersisa untuk dijual. Kami hanya berharap ada bantuan agar suami bisa terus berobat,” ujar Sri Dewi Harni dengan suara bergetar.
Harapan Terakhir pada Uluran Tangan Masyarakat
Situasi semakin berat bagi keluarga kecil ini, terlebih Rahman masih membutuhkan pengawasan medis lanjutan. Warga sekitar mengetahui perjuangan keluarga tersebut, namun kondisi ekonomi setempat juga terbatas.
Karena itu, pihak keluarga membuka donasi sebagai upaya terakhir untuk menjaga keberlangsungan pengobatan Rahman. Mereka berharap dukungan dari masyarakat dapat meringankan beban biaya serta memberi kesempatan bagi Rahman untuk mendapatkan perawatan lebih optimal.
Bantuan dapat disalurkan melalui rekening:
Bank BRI
0117-01-031768-53-7
A.n: Sri Dewi Harni
Selain itu, masyarakat juga bisa menyerahkan bantuan melalui Dinas Sosial Kabupaten Kerinci melalui Monadi Murison, atau datang langsung ke kediaman keluarga di Larik Mudik, Desa Tanjung Pauh Mudik.
Aksi Kemanusiaan yang Diharapkan Jadi Penopang Ikhtiar
Kondisi Rahman menjadi pengingat bahwa penyakit kronis bukan hanya perjuangan pasien, tetapi juga ujian besar bagi keluarga. Situasi seperti ini dapat menimpa siapa saja, terutama ketika biaya medis melampaui kemampuan ekonomi.
Keluarga berharap setiap dukungan berapa pun jumlahnya dapat menjadi penyemangat dan memperpanjang ikhtiar Rahman untuk sembuh. Mereka juga mendoakan agar siapa pun yang membantu mendapatkan balasan kebaikan.(Dea)









