Healing Ala Anak Gunung: Camping Santai di Savana Gunung Sumbing

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 22 September 2025 - 17:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Healing Ala Anak Gunung: Camping Santai di Savana Gunung Sumbing (Foto: Google)

Healing Ala Anak Gunung: Camping Santai di Savana Gunung Sumbing (Foto: Google)

KlikinajaGunung Sumbing, dengan ketinggian 3.371 meter di atas permukaan laut, sering disebut sebagai salah satu gunung paling populer di Jawa Tengah. Namun, bukan hanya puncaknya yang memikat hati para pendaki. Di jalur menuju puncak, ada hamparan savana luas yang kerap menjadi magnet bagi pecinta alam.

Savana Gunung Sumbing bukan sekadar tempat singgah. Bagi sebagian orang, area ini sudah menjadi tujuan utama. Padang rumput hijau yang membentang luas, dihiasi kabut tipis di pagi hari, mampu menghadirkan suasana tenang sekaligus eksotis. Tidak heran, banyak anak muda yang memilih camping santai di sini tanpa melanjutkan pendakian hingga puncak.

Di malam hari, suasana semakin magis. Ribuan bintang bertaburan di langit gelap seolah lebih dekat dari biasanya. Banyak pendaki yang sengaja membawa kamera untuk mengabadikan milky way, sementara yang lain memilih duduk santai di depan tenda sambil menyeruput kopi panas.

Jalur Menuju Savana: Perjalanan yang Menguji Fisik tapi Menyenangkan

Untuk sampai ke savana, pendaki harus melalui jalur resmi. Beberapa jalur populer antara lain:

  • Via Garung (Wonosobo): Jalur paling ramai dan dikenal sebagai rute klasik menuju Sumbing.

  • Via Bowongso (Wonosobo): Sedikit lebih sepi, cocok untuk yang ingin suasana pendakian lebih tenang.

  • Via Cepit Parakan (Temanggung): Jalur favorit karena relatif ramah bagi pendaki pemula.

Dari basecamp, perjalanan menuju savana bisa memakan waktu sekitar 3–4 jam. Jalurnya menanjak, namun pemandangan sepanjang jalan membuat lelah tidak terlalu terasa. Pendaki akan melewati ladang sayuran milik warga, hutan pinus yang rindang, hingga udara sejuk khas pegunungan yang selalu segar.

Setibanya di savana, segala rasa penat akan sirna. Padang rumput luas dengan latar Gunung Sumbing menjelma jadi “pangung alami” yang sulit ditemukan di tempat lain.

Baca Juga :  Wisata Danau Toba: Spot Terbaik, Sejarah, dan Estimasi Biaya Lengkap

Camping Santai Ala Anak Gunung: Healing Versi Kekinian

Belakangan, camping di savana Gunung Sumbing semakin digemari, terutama di kalangan anak muda. Mereka menyebutnya sebagai cara healing ala anak gunung. Tidak perlu naik sampai puncak, cukup mendirikan tenda di savana, suasana damai sudah terasa.

Beberapa aktivitas seru yang bisa dilakukan di sini antara lain:

  • Berburu Sunrise dan Sunset: Pemandangan matahari terbit di balik Gunung Sindoro, serta sunset dengan gradasi langit jingga, menjadi momen paling ditunggu.

  • Api Unggun & Barbeque: Malam hari terasa lebih hangat jika ditemani api unggun, obrolan ringan, dan makanan bakar sederhana.

  • Astrofotografi: Langit malam yang bersih dari polusi cahaya sangat ideal untuk mengabadikan gugusan bintang.

  • Ngonten Instagramable: Tidak sedikit anak muda yang menjadikan savana sebagai latar foto keren untuk media sosial.

Camping santai ini membuat siapa pun bisa menikmati suasana gunung tanpa harus menuntut tenaga ekstra. Cocok bagi pemula yang ingin merasakan atmosfer pendakian, maupun pecinta alam yang sekadar butuh rehat sejenak.

Tips dan Persiapan Sebelum Camping di Savana Sumbing

Meskipun konsepnya “santai”, camping di savana tetap butuh persiapan matang. Berikut beberapa hal yang wajib di perhatikan:

  1. Peralatan Camping: Tenda, matras, sleeping bag, jaket tebal, dan perlengkapan pribadi wajib di bawa. Suhu malam bisa turun drastis hingga di bawah 10 derajat Celsius.

  2. Logistik & Air: Bawa makanan instan, kopi/teh, dan air yang cukup. Pos pendakian biasanya memiliki warung, namun jangan bergantung sepenuhnya.

  3. Kesehatan Fisik: Meski tidak seberat jalur ke puncak, tetap butuh stamina prima untuk mencapai savana.

  4. Pemandu Lokal: Jika masih baru, menyewa pemandu bisa jadi solusi aman.

  5. Etika Alam: Jangan meninggalkan sampah, jangan merusak vegetasi, dan hormati kearifan lokal.

Baca Juga :  Tempat Wisata Hits Palangkaraya yang Wajib Dikunjungi

Biaya & Fasilitas yang Tersedia

Biaya registrasi pendakian Gunung Sumbing rata-rata berkisar Rp20.000-Rp30.000 per orang. Di basecamp, biasanya tersedia tempat parkir, toilet sederhana, dan warung yang menjual logistik dasar. Beberapa basecamp juga menyediakan jasa sewa perlengkapan camping, mulai dari tenda hingga kompor portable.

Untuk transportasi, akses menuju basecamp relatif mudah karena letaknya tidak jauh dari jalur utama Wonosobo–Temanggung. Dari kota besar seperti Yogyakarta atau Semarang, perjalanan bisa di tempuh dalam waktu 3-4 jam menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

Kapan Waktu Terbaik untuk Camping di Savana Sumbing?

Waktu terbaik untuk camping di savana adalah saat musim kemarau, sekitar Mei hingga September. Pada periode ini, cuaca lebih stabil, jalur pendakian kering, dan peluang menikmati sunrise maupun langit berbintang jauh lebih besar.

Namun, perlu di ingat bahwa musim kemarau juga berarti suhu malam sangat dingin. Persiapkan pakaian hangat ekstra agar tidak kedinginan saat bermalam di tenda.

Healing Murah, Alam yang Kaya

Camping di Savana Gunung Sumbing adalah salah satu cara paling sederhana namun berkesan untuk melepas penat. Suasana hening, udara segar, dan pemandangan alam yang luar biasa bisa menjadi obat mujarab untuk pikiran yang lelah.

Bagi kamu yang sedang mencari alternatif healing selain kafe atau wisata kota, coba sekali-kali ajak teman-temanmu mendirikan tenda di savana ini. Di jamin, pengalaman yang kamu dapat tidak hanya menenangkan, tetapi juga meninggalkan cerita yang layak di bagikan.

Yuk, bagikan artikel ini ke teman-temanmu yang butuh ide liburan seru! Jangan lupa juga cek artikel Klikinaja lainnya untuk rekomendasi destinasi alam kekinian. (End)

Berita Terkait

Panduan Wisata Lengkap ke Bali Akhir Tahun 2025
Menjelajahi Keajaiban Planetarium Jakarta, Panduan Lengkap
Tanjung Lesung Banten: Wisata Pantai Eksotis Dekat Jakarta dengan Pesona Snorkeling
7 Destinasi Wisata Romantis di Indonesia yang Bikin Bulan Madu Makin Manis
5 Destinasi Bulan Madu Romantis di Asia Tenggara yang Penuh Keajaiban
Pesona Pantai Drini Gunungkidul: Keindahan, Sejarah, dan Kehidupan Pesisir
Eksplorasi Thailand: Menyusuri Budaya Chiang Mai hingga Keindahan Tropis Phuket dan Krabi
Destinasi Wisata Domestik Trending 2025: Rekomendasi Liburan Populer di Indonesia

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 10:35 WIB

Panduan Wisata Lengkap ke Bali Akhir Tahun 2025

Senin, 22 September 2025 - 17:51 WIB

Healing Ala Anak Gunung: Camping Santai di Savana Gunung Sumbing

Jumat, 19 September 2025 - 12:51 WIB

Menjelajahi Keajaiban Planetarium Jakarta, Panduan Lengkap

Kamis, 18 September 2025 - 12:13 WIB

Tanjung Lesung Banten: Wisata Pantai Eksotis Dekat Jakarta dengan Pesona Snorkeling

Senin, 15 September 2025 - 15:30 WIB

7 Destinasi Wisata Romantis di Indonesia yang Bikin Bulan Madu Makin Manis

Berita Terbaru

Film Tukar Takdir Hadirkan Drama Investigasi Tragedi Pesawat

Entertainment

Film Tukar Takdir Hadirkan Drama Investigasi Tragedi Pesawat

Sabtu, 27 Sep 2025 - 17:30 WIB

Hujan Deras, Desa di Kerinci Terendam Banjir, Bupati Turun

Daerah

Hujan Deras, Desa di Kerinci Terendam Banjir, Bupati Turun

Sabtu, 27 Sep 2025 - 16:40 WIB

Rumah Inggit Ganarsih di Kota Bandung yang dijadikan Cagar Budaya baru oleh Kementerian Kebudayaan (Foto: Dokumentasi/Kementerian Kebudayaan)

Nasional

Tiga Bangunan Ikonik Bandung Resmi Jadi Cagar Budaya Nasional

Sabtu, 27 Sep 2025 - 12:03 WIB

TPST Baru di Sungai Penuh, Solusi Atasi Sampah Kota (Foto:  Humas)

Daerah

TPST Baru di Sungai Penuh, Solusi Atasi Sampah Kota

Jumat, 26 Sep 2025 - 21:53 WIB