Daging Olahan dan Minuman Manis Bisa Mempercepat Penurunan Fungsi Otak

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 7 November 2025 - 12:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KLIKINAJA – Sebuah penelitian terbaru dari Virginia Tech, Amerika Serikat, mengungkap dua jenis makanan yang paling berisiko bagi kesehatan otak manusia: daging olahan dan minuman manis ultra-proses seperti soda serta teh kemasan. Konsumsi rutin keduanya dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kognitif, termasuk demensia dan Alzheimer.

Temuan tersebut berasal dari analisis panjang menggunakan data Health and Retirement Study milik University of Michigan, yang melibatkan 4.750 partisipan berusia di atas 55 tahun. Para peneliti mengikuti kondisi para peserta selama tujuh tahun, mulai 2014 hingga 2020, dengan melakukan tes kemampuan berpikir dan mengingat setiap dua tahun sekali.

Hasil penelitian yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa 1.363 responden mengalami penurunan fungsi kognitif selama periode tersebut. Dari analisis lanjutan, kelompok yang mengonsumsi satu porsi tambahan daging olahan per hari tercatat memiliki risiko 17 persen lebih tinggi mengalami gangguan kognitif. Sementara itu, mereka yang rutin menenggak minuman manis – termasuk soda, teh manis, atau jus kemasan- berisiko naik sekitar 6 persen.

Menariknya, konsumsi total makanan ultra-proses (ultra-processed foods/UPF) secara umum tidak secara signifikan memengaruhi fungsi otak. Produk seperti camilan asin, makanan siap saji, permen, atau olahan susu ternyata tidak menunjukkan hubungan kuat dengan penurunan kognitif. Artinya, jenis makanan ultra-proses tertentu, terutama daging olahan dan minuman manis, menjadi faktor utama yang perlu diwaspadai.

Baca Juga :  Heboh! Ladang Ganja Ditemukan di Kayu Aro, Kerinci

Profesor nutrisi manusia dari Virginia Tech, Brenda Davy, menegaskan bahwa menjaga kesehatan otak bisa dimulai dari kebiasaan makan sederhana. “Ada banyak hal yang bisa kita ubah,” ujarnya seperti dikutip Science Alert. “Kuncinya ada pada keseimbangan dan moderasi dalam memilih makanan.”

Davy menambahkan, kombinasi makanan berlemak tinggi dengan minuman manis bisa menjadi “bom ganda” bagi otak. Contohnya, pizza daging yang disantap bersama segelas cola. Kandungan garam, lemak jenuh, dan gula dalam jumlah besar dapat memicu peradangan dan merusak fungsi sel saraf.

Data penelitian juga menunjukkan bahwa 65 persen makanan dan 38 persen minuman yang dibeli masyarakat Amerika pada tahun 2020 termasuk kategori ultra-proses. Produk ini umumnya mengandung zat aditif buatan seperti pewarna, pengawet, pengemulsi, dan perasa sintetis-bahan yang nyaris tak ditemukan dalam masakan rumahan.

Baca Juga :  Wisata Tanjung Selor Kalimantan Utara yang Viral

Kebiasaan ini kini merambah ke semua kelompok usia, dari remaja hingga lansia. Lebih dari setengah asupan kalori harian masyarakat modern berasal dari makanan ultra-proses. Tren tersebut menjadi perhatian serius karena dapat berkontribusi terhadap peningkatan penyakit kronis, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penurunan kemampuan berpikir.

Peneliti lain dari Virginia Tech, Ben Katz, menilai bahwa pengetahuan saja tidak cukup. “Mengetahui makanan sehat hanyalah setengah dari perjuangan,” katanya. “Bagian lainnya adalah kemampuan memasak agar orang bisa menyiapkan makanan bergizi sendiri.”

Para ahli menyarankan agar kebiasaan memasak di rumah kembali digalakkan, bahkan dijadikan bagian dari program kesehatan masyarakat. Dengan cara ini, masyarakat dapat mengontrol bahan makanan yang dikonsumsi dan mengurangi ketergantungan pada produk instan.

Pada akhirnya, langkah sederhana seperti memangkas konsumsi daging olahan dan mengganti minuman manis dengan air putih atau jus alami bisa menjadi investasi penting untuk menjaga daya ingat dan fungsi otak di masa depan.(tim)

Berita Terkait

Riset Ungkap Peminum Kopi Pahit Berpotensi Antisosial
Stres Kronis Picu Penuaan Dini dan Gangguan Kesehatan
Kebiasaan Makan Gorengan Bisa Ganggu Kesehatan Kulit
Terlalu Sering Makan Sate Bisa Sebabkan Radang Usus, Ini Kata Dokter
Manfaat Buah Sirsak untuk Kesehatan: Kaya Nutrisi dan Bantu Lawan Penyakit

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 06:07 WIB

Riset Ungkap Peminum Kopi Pahit Berpotensi Antisosial

Minggu, 16 November 2025 - 06:00 WIB

Stres Kronis Picu Penuaan Dini dan Gangguan Kesehatan

Sabtu, 15 November 2025 - 06:00 WIB

Kebiasaan Makan Gorengan Bisa Ganggu Kesehatan Kulit

Jumat, 14 November 2025 - 06:30 WIB

Terlalu Sering Makan Sate Bisa Sebabkan Radang Usus, Ini Kata Dokter

Senin, 10 November 2025 - 11:30 WIB

Manfaat Buah Sirsak untuk Kesehatan: Kaya Nutrisi dan Bantu Lawan Penyakit

Berita Terbaru

Kerinci

Sidang Malpraktik Khitan Kerinci Bongkar Dokumen Izin

Senin, 17 Nov 2025 - 18:00 WIB

Muaro Jambi

Wali Kota Jambi Bantah Praktik Jual Beli Jabatan Kepsek Negeri

Senin, 17 Nov 2025 - 17:00 WIB