Klikinaja – Penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, bukan hanya mencuri perhatian dunia olahraga, tetapi juga memberikan dorongan besar terhadap perekonomian daerah. Data terbaru menunjukkan, selama tiga hari gelaran, perputaran uang di NTB mencapai Rp4,8 triliun.
Angka fantastis ini di sampaikan Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati saat meninjau area UMKM di kawasan Sirkuit Mandalika, Minggu (5/10/2025). Menurutnya, dampak langsung yang paling terasa adalah penuh sesaknya hotel-hotel di Lombok.
“Hotel-hotel penuh, bahkan tim kami sempat kesulitan mencari penginapan. Total perputaran uang selama event di perkirakan mencapai Rp4,8 triliun,” ujar Ni Luh. Ia menilai penyelenggaraan tahun ini lebih baik di banding edisi-edisi sebelumnya.
Kondisi serupa di sampaikan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney). Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menyebut MotoGP Mandalika tahun ini menjadi momentum penting dalam promosi pariwisata Indonesia.
“Ajang ini bukan sekadar balapan kelas dunia, tapi juga etalase budaya dan pariwisata Indonesia. Okupansi hotel di kawasan Mandalika mencapai 100 persen,” jelas Maya.
Tingginya minat penonton, baik dari dalam maupun luar negeri, mendorong penambahan 44 penerbangan ekstra menuju Lombok. Rinciannya, Garuda Indonesia menambah 18 penerbangan, Citilink 10 penerbangan, AirAsia delapan penerbangan, Wings Air enam penerbangan, dan Pelita Air dua penerbangan.
Sementara itu, data Dinas Pariwisata Provinsi NTB mencatat rata-rata okupansi hotel di seluruh Lombok mencapai 93 persen. Kota Mataram terisi hingga 90 persen, sedangkan kawasan The Mandalika penuh seluruhnya.
Tak hanya sektor transportasi dan perhotelan, geliat ekonomi juga di rasakan oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Ribuan wisatawan yang datang memicu lonjakan permintaan pada produk kerajinan, kuliner lokal, dan suvenir khas Lombok.
“Banyak pelaku UMKM yang merasakan dampak positif. Inilah salah satu nilai tambah MotoGP Mandalika, menghidupkan ekonomi rakyat,” kata Maya.
Ketua Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, Troy Warokka, menegaskan sukses penyelenggaraan kali ini adalah hasil kerja kolektif. Ia menyebut Mandalika kini semakin di kenal sebagai ikon sport tourism atau pariwisata olahraga.
Menurut Troy, sirkuit Mandalika kembali memperoleh homologasi Grade A dari Federation Internationale de Motocyclisme (FIM), yang menandakan fasilitasnya sudah setara dengan sirkuit internasional papan atas.
“Ini bukan hanya kebanggaan bagi Indonesia, tapi juga bentuk kontribusi nyata untuk masyarakat NTB. Pariwisata dan ekonomi kreatif daerah semakin kuat, sementara reputasi bangsa kian di perhitungkan di mata dunia,” ujar Troy.
MotoGP Mandalika telah di gelar sejak 2022 dan menjadi magnet wisata baru bagi NTB. Namun, penyelenggaraan tahun ini di sebut sebagai yang paling sukses, baik dari segi jumlah penonton, kesiapan infrastruktur, hingga dampak ekonomi yang di hasilkan.
Ni Luh menilai bahwa kombinasi dukungan pemerintah, swasta, dan masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan. “MotoGP Mandalika 2025 adalah penyelenggaraan terbaik. Ini bukti bahwa kolaborasi semua pihak menghasilkan manfaat luar biasa,” katanya.
MotoGP Mandalika bukan hanya ajang adu cepat di lintasan, melainkan juga mesin penggerak ekonomi NTB. Dengan okupansi hotel penuh, penerbangan ekstra, dan perputaran uang mencapai Rp4,8 triliun, ajang ini menegaskan perannya sebagai katalis pengembangan pariwisata nasional.
Mandalika semakin kokoh sebagai destinasi sport tourism dunia, sekaligus kebanggaan Indonesia di mata internasional. (Tim)









