KLIKINAJA – Dunia militer di Kerinci kembali mendapat kabar membanggakan. Mochamad Reza Utama, perwira yang pernah memimpin Kodim 0417/Kerinci, resmi menutup masa dinasnya dengan menyandang pangkat mayor jenderal setelah meniti karier panjang di TNI Angkatan Darat. Kabar ini menjadi sorotan karena Reza dikenal luas sebagai sosok humanis dan dekat dengan masyarakat selama bertugas di wilayah Kerinci dan Sungai Penuh.
Reza pernah menjabat sebagai Dandim 0417/Kerinci pada masa Bupati Fauzi Siin. Gaya kepemimpinannya yang disiplin namun tetap merangkul warga membuatnya dikenang sebagai komandan yang mampu menjaga hubungan harmonis antara TNI dan masyarakat.
Karier Panjang Seorang Perwira Lapangan
Lahir pada 1 Agustus 1966, Mochamad Reza Utama memulai perjalanan militernya setelah lulus dari Akademi Militer tahun 1988B. Perwira dari kecabangan Zeni (Kopassus) ini mengawali dinas aktif pada 1988 dan mengabdi selama 36 tahun hingga 2024.
Sejak awal karier, Reza dikenal sebagai prajurit lapangan yang memiliki spesialisasi di bidang Zeni tempur. Ia mengikuti beragam pendidikan militer, mulai dari Sus Sarcab Zeni, Dik Para Dasar, Dik Komando, Dik Pandu Udara, hingga berbagai kursus kepemimpinan seperti Diklapa I & II Zeni, Sesko AD, Sesko TNI, hingga Lemhannas RI. Beragam brevet yang ia kantongi—mulai dari Komando, Para Dasar, Air Borne, Jihandak, hingga Pandu Udara—menunjukkan kualitasnya sebagai prajurit komplet.
Jabatan Strategis dari Kopassus hingga Kostrad
Reza mengawali tugas sebagai perwira di Grup 2 Kopassus, salah satu satuan elite TNI AD. Ia kemudian memegang beragam jabatan penting, mulai dari Pasi hingga Kazi di beberapa grup Kopassus. Setelah naik pangkat mayor, kariernya semakin melesat dengan menduduki posisi strategis di lingkungan Kopassus dan Slogad.
Saat menyandang pangkat letnan kolonel, ia dipercaya memimpin Yon Zipur 9/Lang-Lang Buana Divif 1 Kostrad sebelum kemudian ditugaskan sebagai Dandim 0417/Kerinci (2005–2007). Penugasannya di Kerinci menjadi salah satu fase penting, karena di periode ini ia dikenal luas oleh tokoh daerah, pemerintah, dan masyarakat.
Naik ke pangkat kolonel, Reza menerima berbagai penugasan penting seperti Kazidam IV/Diponegoro, Aslog Kasdam III/Siliwangi, Danrem 081/Dhirotsaha Jaya, hingga Irdam V/Brawijaya. Kariernya terus berlanjut di lingkup staf ahli Kasad serta jabatan strategis lainnya seperti Dirbindiklat Pusziad.
Pada periode sebagai brigadir jenderal, Reza menjabat sebagai Dircab Pusziad, Kapok Sahli Pangkostrad, serta Staf Khusus Kasad. Kariernya mencapai puncak ketika ia meraih pangkat mayor jenderal dan ditempatkan sebagai Ir Kostrad sebelum kembali bertugas sebagai Staf Khusus Kasad pada tahun terakhir masa dinasnya.
Pengalaman Operasi dan Misi Internasional
Selain jabatan struktural, Reza juga terlibat dalam berbagai operasi. Ia tercatat mengikuti Operasi Seroja di Timor Timur pada 1994, bertugas dalam Misi PBB di Bosnia dan Herzegovina tahun 1996, serta terjun dalam operasi di Aceh pada 2006.
Kontribusinya di dunia internasional membuatnya menerima berbagai medali PBB, seperti UNCRO Medal dan UNTAES Medal. Beragam satyalancana turut diberikan negara sebagai bentuk penghargaan atas kedisiplinan dan loyalitasnya.
Teladan bagi Prajurit Muda
Kini, setelah puluhan tahun mengabdi, Reza memasuki masa purnawirawan dengan meninggalkan jejak panjang penuh dedikasi. Di Kerinci, namanya tetap menjadi salah satu figur militer yang dikenang karena kedekatannya dengan masyarakat. Perjalanan kariernya menjadi inspirasi bagi generasi muda TNI AD maupun masyarakat yang mengikuti kiprah dunia militer.(Tim)









