Klikinaja – Gempa bumi kembali dirasakan warga Sulawesi Utara. Kali ini, gempa berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur pada Minggu (5/10/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.
Meski cukup terasa di sejumlah titik, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Berdasarkan keterangan resmi BMKG, pusat gempa berada di koordinat 0,38 Lintang Selatan dan 125,28 Bujur Timur. Lokasinya terletak sekitar 146 kilometer tenggara Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
Kedalaman gempa tercatat 16 kilometer di bawah permukaan tanah, yang termasuk kategori gempa dangkal. Jenis gempa seperti ini biasanya dapat dirasakan masyarakat, meskipun tidak selalu menimbulkan kerusakan berarti.
BMKG menegaskan bahwa data yang di sampaikan merupakan informasi awal, sehingga kemungkinan masih ada perubahan seiring dengan analisis lebih lanjut. Lembaga ini mengutamakan kecepatan penyampaian informasi agar masyarakat segera mendapat peringatan dini.
“Data yang kami keluarkan pada tahap awal dapat di perbarui jika hasil pemodelan dan analisis berikutnya menunjukkan perbedaan,” demikian keterangan BMKG dalam laporan singkatnya.
Hingga Minggu malam, tidak ada laporan adanya korban jiwa maupun kerusakan bangunan akibat gempa tersebut. Warga di beberapa kecamatan memang sempat merasakan getaran, namun guncangan berlangsung relatif singkat.
Pemerintah daerah bersama aparat setempat masih memantau kondisi di lapangan. Laporan resmi mengenai dampak gempa juga di tunggu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolaang Mongondow Timur.
BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan tidak mudah terpengaruh isu yang tidak dapat di pertanggungjawabkan. Meski gempa kali ini tidak berdampak serius, kewaspadaan tetap penting mengingat wilayah Sulawesi Utara termasuk daerah rawan gempa.
Warga juga di imbau untuk selalu mengenali jalur evakuasi serta memastikan kondisi rumah aman dari potensi bahaya jika terjadi guncangan susulan.
Sulawesi Utara di kenal sebagai salah satu wilayah di Indonesia dengan aktivitas seismik cukup tinggi. Hal ini tidak lepas dari posisinya yang berada di pertemuan Lempeng Filipina dan Lempeng Eurasia.
Gempa dengan magnitudo kecil hingga menengah kerap terjadi di kawasan ini. Walaupun sebagian besar tidak berpotensi tsunami, tetap saja gempa sering menimbulkan kepanikan warga.
Peristiwa gempa di Bolaang Mongondow Timur kali ini menjadi pengingat bahwa bencana alam dapat terjadi sewaktu-waktu. Masyarakat di harapkan tetap tenang, mengikuti arahan resmi BMKG maupun BPBD, serta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Dengan kesiapsiagaan yang baik, risiko dari dampak gempa bisa di minimalisir. BMKG berkomitmen untuk terus memberikan informasi terkini guna mendukung langkah pencegahan dan mitigasi bencana di seluruh wilayah Indonesia. (Tim)









