KLIKINAJA, KERINCI – Tiga kepala daerah di Jambi jelajahi Alam Kerinci menggunakan trail dari kantor Bupati Kerinci, Bukit Tengah menuju kawasan Tirai Embun di Kayu Aro, yang terletak di kaki Gunung Kerinci.
Tiga kepala daerah ini adalah Bupati Kerinci Monadi, Bupati Sarolangun H. Hurmin, dan Bupati Tanjung Jabung Timur Dillah Hikmah Sari (Dilla Hich).
Perjalanan menuju Tirai Embun tak mudah. Jalur sempit dengan tanjakan terjal menguji keterampilan para peserta. Namun, di balik tantangan itu, pemandangan alam Kayu Aro menghadirkan pesona luar biasa.
Setibanya di lokasi, rombongan disambut hamparan kabut tipis dan aroma khas perkebunan teh. Di tempat berhenti sementara, mereka beristirahat sambil menikmati kopi hangat — suasana santai yang jauh dari formalitas jabatan.
Momen tersebut menjadi ajang silaturahmi yang akrab dan hangat. Canda, tawa, dan perbincangan ringan mengalir di tengah kesejukan alam. Banyak yang menyebut, kebersamaan di alam terbuka ini menjadi cara baru membangun komunikasi yang lebih manusiawi antara para pemimpin daerah.
Menurut Bupati Kerinci Monadi, kegiatan trabas ini bukan sekadar olahraga ekstrem, melainkan juga bentuk promosi wisata alam yang menjadi kekayaan daerah.
“Kerinci punya potensi besar di wisata petualangan. Jalur-jalur seperti ini bisa menarik wisatawan yang suka tantangan dan keindahan alam,” ujar Monadi di sela perjalanan.
Ia menambahkan, kegiatan bersama lintas daerah semacam ini juga mempererat hubungan antarkepala daerah, terutama dalam membangun kerja sama sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Provinsi Jambi.
“Kadang ide terbaik muncul di tengah kebersamaan seperti ini, bukan di ruang rapat. Dari perjalanan ini, kita saling berbagi pengalaman dan semangat membangun daerah,” jelasnya.
Kerinci dikenal memiliki bentang alam yang memesona, mulai dari Gunung Kerinci sebagai puncak tertinggi di Sumatra, Danau Gunung Tujuh, hingga perkebunan teh yang menjadi ikon wisata. Monadi meyakini potensi tersebut bisa menjadi penggerak ekonomi masyarakat melalui pengembangan wisata berbasis alam dan budaya lokal.
“Kerinci ini seperti mutiara di barat Jambi. Kalau dikelola dengan serius, wisata alam bisa jadi motor ekonomi baru bagi warga,” ungkapnya optimistis.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antar-daerah dalam mempromosikan wisata petualangan, karena setiap wilayah di Jambi memiliki keunikan alam yang saling melengkapi.
Bagi ketiga kepala daerah itu, petualangan di jalur tanah basah dan kabut Kerinci bukan sekadar hiburan. Di baliknya tersimpan semangat kolaborasi dan refleksi akan pentingnya menyatu dengan alam.
Mereka seolah menemukan kembali energi baru untuk membangun daerah — tidak hanya melalui kebijakan, tetapi lewat kebersamaan dan pengalaman langsung di lapangan.
Dengan keindahan alam yang masih alami dan semangat promosi yang terus digelorakan, Kerinci perlahan memperkuat posisinya sebagai salah satu destinasi wisata petualangan unggulan di Provinsi Jambi.(Dea)









