GKLIKINAJA, JAMBI – Kasus dugaan penculikan anak yang belakangan santer diberitakan memicu kekhawatiran baru di tengah masyarakat Jambi. Pemerintah provinsi akhirnya mengambil langkah antisipatif dengan menyerukan peningkatan pengawasan, terutama bagi anak usia dini yang dinilai paling rentan menjadi target kejahatan.
Gubernur Jambi Al Haris meminta orang tua dan pengelola pendidikan anak meningkatkan kewaspadaan setelah laporan dugaan upaya penculikan anak kembali muncul di beberapa wilayah Provinsi Jambi dalam beberapa minggu terakhir.
Al Haris menilai masih banyak orang tua yang mengabaikan aspek keselamatan anak ketika berada di lingkungan publik maupun di rumah. Ia menyoroti kecenderungan orang tua yang sibuk dengan gawai, sementara anak bermain tanpa pantauan layak. Menurutnya, kebiasaan tersebut menjadi celah yang dapat dimanfaatkan pelaku kejahatan.
“Sering kali perhatian kita teralih. Orang tua fokus pada ponsel hingga berjam-jam, sementara anak dibiarkan sendiri,” ujar Al Haris saat ditemui di Jambi, Sabtu.
Untuk mencegah insiden serupa, pemerintah provinsi mendorong lembaga pendidikan anak mulai dari PAUD, TK, hingga penitipan anak agar memperkuat sistem keamanan. Pemasangan CCTV di area yang melibatkan aktivitas anak dianggap penting sebagai langkah pencegahan dini. “Pengawasan tidak bisa hanya mengandalkan guru atau pengasuh. Teknologi perlu dimanfaatkan untuk meminimalkan risiko,” tegasnya.
Komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah juga menjadi fokus perhatian. Al Haris meminta kedua pihak menjalin koordinasi yang lebih intens agar setiap perubahan perilaku atau kebiasaan anak dapat cepat diidentifikasi. Dengan demikian, potensi ancaman dapat ditangani lebih awal sebelum berkembang menjadi masalah serius.
Selain menyasar lembaga pendidikan, imbauan juga ditujukan kepada komunitas adat di berbagai daerah di Jambi. Gubernur memperingatkan masyarakat agar tidak sembarangan menerima anak yang tidak memiliki identitas jelas. Pesan ini disampaikan menindaklanjuti kasus yang sempat viral pada awal November lalu, di mana kemunculan seorang anak tanpa pendamping memicu keresahan warga.
Polda Jambi, yang sebelumnya telah mengeluarkan imbauan serupa, kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak menyepelekan situasi. Aparat menyarankan orang tua memastikan anak selalu berada dalam jangkauan pengawasan, terutama saat beraktivitas di tempat umum atau dalam perjalanan menuju dan pulang sekolah. Polisi juga mengingatkan untuk tidak meninggalkan anak sendirian, termasuk di dalam kendaraan.
Di sisi lain, masyarakat diminta mewaspadai berbagai modus pendekatan dari orang tak dikenal. Bentuknya bisa berupa bujukan langsung maupun melalui media sosial, seperti menawarkan hadiah, pekerjaan, hingga bantuan tertentu. Polda menegaskan bahwa kewaspadaan kolektif menjadi kunci utama untuk mencegah tindak kejahatan terhadap anak.(Tim)









