KLIKINAJA, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto kembali menyoroti persoalan pengelolaan kekayaan nasional yang menurutnya belum optimal sejak masa-masa awal kepemimpinan Indonesia. Pernyataan itu ia sampaikan dalam sambutannya pada acara Peluncuran Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di SMPN 4 Kota Bekasi.
Di hadapan para pelajar, guru, dan tamu undangan, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia dianugerahi sumber daya melimpah. Namun, menurutnya, kekayaan itu belum dikelola secara bijak oleh para pemimpin terdahulu sehingga manfaatnya tidak kembali secara penuh kepada rakyat. Ia menilai selama berabad-abad kekayaan bangsa justru banyak mengalir ke negara lain.
Prabowo menjelaskan, salah satu penyebab ketimpangan ekonomi di Indonesia adalah karena hasil kekayaan alam sering kali hanya dikuasai sebagian kecil kelompok. Situasi tersebut, katanya, tidak mencerminkan bangsa yang merdeka dan berdaulat. Ia mengingatkan bahwa negara tidak akan maju bila kesejahteraan hanya dinikmati segelintir elite.
Dalam kesempatan itu, ia menyatakan bahwa pemerintah tidak dapat membiarkan pola tersebut terus berulang. Menurut Prabowo, pemerataan hasil pembangunan harus menjadi prioritas agar seluruh rakyat dapat merasakan manfaat dari kekayaan Indonesia. Ia menegaskan bahwa kemakmuran yang hanya terkonsentrasi di tangan sedikit orang berpotensi membuat negara gagal menjalankan amanat konstitusi.
Prabowo juga menyinggung praktik yang menurutnya merugikan negara, yakni tindakan membawa lari kekayaan Indonesia ke luar negeri. Ia menilai tindakan tersebut bertentangan dengan semangat nasionalisme dan menghalangi upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Jika ada orang yang tidak memiliki kecintaan kepada tanah air lalu tega membawa kekayaan bangsa keluar dari negeri ini, maka praktik tersebut harus dihentikan,” ujarnya dalam nada tegas.
Acara yang ia hadiri di Bekasi itu sendiri merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat transformasi pendidikan melalui digitalisasi. Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah dan memperluas akses teknologi bagi siswa. Namun di luar agenda utama itu, Prabowo memanfaatkan momen tersebut untuk menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.
Ia menutup sambutannya dengan ajakan agar semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, berperan menjaga kekayaan nasional. Menurutnya, hanya dengan persatuan dan kesadaran kolektif Indonesia dapat memastikan kekayaan yang ada benar-benar memberikan manfaat bagi generasi sekarang maupun yang akan datang.
Pernyataan Prabowo di Bekasi menjadi pengingat bahwa pengelolaan kekayaan nasional tetap menjadi isu strategis yang membutuhkan perhatian serius. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menghentikan praktik yang merugikan negara dan memastikan sumber daya Indonesia dikelola demi kepentingan seluruh rakyat.(Tim)









